Bisnis.com, JAKARTA— Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS Kesehatan siap mendukung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan transformasi kesehatan pada 2023. Termasuk meningkatkan layanan untuk pasien penyakit jantung di seluruh daerah Indonesia.
Pada 2021, BPJS mencatatkan pembiayaan kesehatan terbesar ada pada penyakit jantung. Penyakit tersebut memakan anggaran sebesar Rp7,7 triliun.
“BPJS tentu mendukung dengan melalui mekanisme yang rasional dan adanya indikasi medis, bukan berbasis permintaan atau demand tanpa dukungan data epidemiologis,” kata Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Gufron kepada Bisnis, Selasa (24/1/2023).
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa layanan kesehatan prioritas seperti jantung, stroke, dan kanker dibuka lebih luas di seluruh Provinsi di Indonesia.
Dia berharap masyarakat tidak harus pergi ke Pulau Jawa khususnya Jakarta untuk mendapatkan perawatan jantung hingga prosedur operasi.
Meksipun demikian, dia menyebutkan perlu beberapa dukungan dari beberapa pihak. Dia meminta juga agar Pemerintah daerah turut mendukung rencana tersebut dari sisi tenaga kesehatannya.
Untuk pembiayaan, Budi Gunadi menambahkan pihaknya akan berkoordinasi lebih baik dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
“Kita lakukan itu [peningkatan layanan kesehatan untuk penderita jantung] dengan cath lab [catheterization laboratory] yang lebih banyak ke seluruh daerah. Harus didampingi juga dengan BPJS yang membuka semua Paymentnya juga untuk semua RS,” katanya dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR dikutip dari YouTube Komisi IX DPR RI Channel, Selasa (24/1/2023).
Melansir laman Medika Krakatau, catheterization laboratory (cath lab) alias laboratorium kateterisasi merupakan serangkaian peralatan canggih untuk membantu dokter melakukan prosedur diagnostik dan intervensi yang minimal invasi
Cath lab paling umum digunakan untuk prosedur jantung, seperti halnya Angiografi Koroner dan pemasangan stent. Di samping itu, Cath Lab juga bisa dimanfaatkan oleh bidang lain seperti Radiologi Intervensi, bedah saraf, bedah tulang, dan lain-lain.
Adapun, biaya untuk operasi jantung diketahui tidak murah, sehingga masyarakat membutuhkan BPJS Kesehatan untuk melakukan operasi jantung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel