Mitigasi Risiko Tsunami bagi Industri Asuransi, Maipark: Mengurangi Ketidakpastian

Bisnis.com,25 Jan 2023, 17:59 WIB
Penulis: Pernita Hestin Untari
Ilustrasi penelitian model tsunami akibat gempa./Foto: @bppt_ri

Bisnis.com, JAKARTA - PT Reasuransi Maipark Indonesia mengembangkan model risiko kerugian akibat tsunami setelah terjadi gempa bagi perusahaan asuransi. 

PLTH Research & Development Group Head Maipark Ruben Damanik mengungkapkan pihaknya turut melakukan berbagai upaya untuk menekan kerugian perusahaan asuransi, termasuk melakukan penelitian terkait potensi tsunami.

“Kami bekerjasama dengan peneliti di Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk melakukan penelitian mengenai potensi tsunami akibat adanya gempa bumi,” kata Ruben dalam diskusi virtual soal Asuransi Bencana Alam, Ancaman Gempa Bumi dan Tsunami 2023, Rabu (25/1/2023).

Ruben menyebutkan penelitian tersebut bertujuan melakukan model tinggi tsunami dan skenario terburuk jika terdapat sejumlah sumber gempa. Dia memberikan contoh bahwa ada kejadian gempa di Jepang di mana gempa tersebut diprediksi mempunyai magnitudo 8,9. Namun ternyata melebihi dari prediksi dikarenakan sumber gempanya ternyata tidak berasal dari satu sumber, tapi berasal dari beberapa sumber.

“Kami melakukan penelitian ini tidak hanya di wilayah selatan pulau Jawa. Kami juga mencoba melakukan penelitian untuk di wilayah selat Sunda yang di Selatan,” katanya.

Menurutnya penelitian diharapkan dapat mengurangi kerugian yang disebabkan oleh bencana alam bagi perusahaan asuransi karena memiliki cukup data termasuk besaran premi yang dapat menanggung kerugian yang ditimbulkan.

“Sehingga model yang kita bangun sebisa mungkin menjadi lebih baik mengurangi ketidakpastian yang ada,” papar Ruben.

Selain model gempa yang diikuti tsunami, Ruben menambahkan pihaknya juga memiliki platform SENA yang merupakan pengembangan dari model-model yang selama ini dimiliki oleh Maipark. Beberapa di antaranya yakni model gempa bumi, model banjir, model gunung berapi, model tsunami, dan pengaruh perubahan cuaca.

“Platform ini membantu industri asuransi dalam manajemen mereka terhadap resiko gempa atau banjir dan bencana alam lainnya,” katanya.

Tidak hanya itu, plaform tersebut juga menurutnya membantu mengetahui besarnya kerentanan risiko terhadap bencana alam.
Termasuk mengetahui besarnya dampak dan kerugian dari sebuah kejadian gempa yang baru saja terjadi.

“Platform Sena ini terkoneksi juga dengan database, sehingga kejadian gempa yang baru saja terjadi kemudian dapat dilihat. Sehingga membantu industri untuk mengetahui dampak wilayah terdampak dan besarnya kerugian atas portofolio,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini