BI: Inflasi Inti 2023 Maksimal 3,7 Persen

Bisnis.com,26 Jan 2023, 12:46 WIB
Penulis: Wibi Pangestu Pratama
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan pemaparan dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) di Jakarta, Kamis (19/1/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia memproyeksikan bahwa laju inflasi akan mulai menurun pada 2023, dengan perkiraan tertinggi inflasi inti di 3,7 persen.

Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Bank Indonesia Annual Investment Forum 2023. Acara itu berlangsung di Bali pada 25—27 Januari 2023 dan disiarkan secara daring.

Perry menjelaskan bahwa pada 2022 inflasi meningkat hingga mencapai 5,51 persen karena terdampak kondisi ekonomi global.

Inflasi tertinggi mencapai 5,95 persen pada September 2022, setelah pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) yang memengaruhi harga berbagai kebutuhan.

BI meyakini bahwa inflasi akan mereda pada tahun ini dan mencapai di bawah 4 persen, sesuai perkiraan bank sentral bahwa inflasi bergerak di 3±1 persen atau 2—4 persen.

"Perkiraan tertinggi kami inflasi inti ada di 3,7 persen, apabila terdapat kenaikan risiko. Baseline scenario ada di 3,6 persen," ujar Perry pada Kamis (26/1/2023).

Pergerakan inflasi inti dan inflasi secara keseluruhan diyakini akan terjaga dalam rentang target sepanjang tahun ini. Pengendalian di berbagai komponen, seperti pangan dan komoditas lainnya menjadi strategi untuk menjaga inflasi 2023.

Adapun, BI menilai bahwa laju inflasi berpotensi lebih menurun pada 2024. Hal itu tercermin dari rentang target yang relatif lebih rendah dari 2023, yakni 1,5—3,5 persen pada 2024.

"Tahun depan kami menargetkan inflasi di 2,5±1 persen," kata Perry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini