Konten Premium

Terancamnya Cadangan Nikel Kadar Tinggi & Rencana Moratorium Smelter

Bisnis.com,26 Jan 2023, 06:39 WIB
Penulis: Nyoman Ary Wahyudi
Pekerja melakukan proses pemurnian dari nikel menjadi feronikel di fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) Pomalaa milik PT Aneka Tambang (ANTAM) Tbk, di Kolaka, Sulawesi Tenggara, Selasa (8/5/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — Wacana moratorium investasi baru pembangunan smelter nikel dengan teknologi pirometalurgi rotary klin-electric furnace (RKEF) terus digulirkan seiring menipisnya cadangan bijih nikel kadar tinggi atau saprolite.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berkomitmen untuk segera menghentikan investasi baru smelter RKEF yang menjadi lini pengolahan bijih nikel kadar tinggi. Kebijakan tersebut perlu diambil untuk mengimbangi permintaan saprolite yang tinggi, sementara cadangan bijih nikel kadar tinggi dalam negeri belakangan mulai menipis. 

Berdasarkan data Badan Geologi Kementerian ESDM 2021, sumber daya bijih nikel mencapai 17,68 miliar ton dengan cadangan 5,24 miliar ton. Untuk sumber daya logam nikel mencapai 177 juta ton dengan cadangan 57 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  Konten Premium

Anda sedang membaca Konten Premium

Silakan daftar GRATIS atau LOGIN untuk melanjutkan membaca artikel ini.

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Denis Riantiza Meilanova
Terkini