Laba BCA (BBCA) Capai Rp40,7 triliun Sepanjang 2022

Bisnis.com,26 Jan 2023, 15:52 WIB
Penulis: Alifian Asmaaysi
Nasabah melakukan transaksi melalui mesin anjungan tunai mandiri (ATM) PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) di Jakarta, Kamis (5/1/2023). /Bisnis-Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Central Asia Tbk. atau BBCA mengantongi laba Rp40,7 triliun sepanjang 2022, naik 29,6 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Adapun, margin bunga bersih (net interest margin/NIM) tumbuh tipis atau 20 basis poin (bps) secara tahunan menjadi 5,3 persen sepanjang 2022. Bila dibandingkan, capaian tahun lalu lebih rendah dibandingkan dengan 2020, yakni 5,7 persen. 

Dari sisi profitabilitas, tingkat pengembalian aset atau return on asset (ROA) BBCA naik tipis sebesar 40 bps menjadi 3,2 persen.

Kemudian, tingkat pengembalian ekuitas atau return on equity (ROE) sepanjang 2022 tumbuh 340 bps menjadi 21,7 persen.

EVP Corporate Communication & Social Responsibility BBCA Hera F. Haryn selaku moderator dalam Analyst Meeting Paparan Kinerja Tahun 2022 BCA menjelaskan bahwa pertumbuhan laba tidak lepas dari strategi bank mengembangkan ekosistem secara hybrid baik pada platform online maupun offline. Hal ini membuat dana murah bank, giro dan tabungan naik 10,6 persen yoy.

"Presiden Direktur BCA, Bapak Jahja Setiaatmadja menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan nasabah serta dukungan dari pemerintah dan otoritas sehingga BCA melewati 2022 dengan kinerja yang solid," kata Hera, Kamis (26/1/2023).

Sementra itu, sepanjang tahun 2022 BBCA mencatat pemulihan permintaan kredit yang lebih besar dari tahun sebelumnya. Kredit korporasi mencapai Rp322,2 triliun pada Desember 2022. Pada periode yang sama kredit komersial dan UKM naik 10,6 persen yoy mencapai 210,2 triliun rupiah.

BCA juga turut melaporkan penyaluran kredit pemilikan rumah tumbuh 11 persen yoy menjadi Rp108,3 triliun. Sementara itu KKB naik 13,6 persen yoy menjadi Rp46,1 triliun rupiah atau mampu rebound dari penurunan tahun sebelumnya.

Pertumbuhan kredit BCA tersebut juga diikuti dengan sejumlah perbaikan rasio kredit berisiko atau loan at risk (LAR) turun 10 persen pada 2022 dibandingkan 14,6 persen di tahun 2021. 

Sementara itu, rasiio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) tercatat sebesar 1,7 persen di 2022 atau turun dari 2,2 persen pada tahun sebelumnya.

"Di sisi pendanaan CASA naik 10,6 persen yoy mencapai Rp847,9 triliun per Desember 2022 atau berkontribusi hingga 82 persen dari total dana pihak ketiga [DPK]," pungkas Hera.

Di sisi lain, total dana pihak ketiga tumbuh 6,5 persen yoy menjadi Rp1.040 triliun rupiah sehingga mendorong total aset BCA naik 7 persen yoy menjadi Rp1.315 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Muhammad Khadafi
Terkini