Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia atau BI merilis data terbaru terkait perkembangan indikator stabilitas nilai rupiah pekan keempat Januari 2023. Sejumlah indikator mencatatkan kinerja positif.
Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono melaporkan perkembangan nilai tukar 23—26 Januari 2023. Nilai tukar rupiah per Kamis (26/1/2023) ditutup di level (bid) Rp14.945 per dolar AS dan dibuka di level (bid) Rp14.955 per dolar AS pada Jumat (30/1/2023).
Imbal hasil atau yield Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun naik ke 6,66 persen pada Kamis (26/1/2023) dan stabil di level 6,66 persen pada Jumat (27/1/2023) pagi.
Yield US Treasury (UST) dengan tenor 10 tahun naik ke level 3,495 persen pada Kamis (26/1/2023). Sementara itu, US Dollar Index (DXY) melemah ke level 101,84.
Terkait aliran modal asing pada pekan keempat Januari 2023, premi credit default swaps (CDS) Indonesia 5 tahun turun ke level 83,46 bps per Kamis (27/1/2023) dari 85,83 bps per 20 Januari 2023.
"Berdasarkan data transaksi 24—26 Januari 2023, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp4,42 triliun, [terdiri dari] beli neto Rp3,63 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp0,79 triliun di pasar saham," tulis Erwin dalam keterangan resmi, Jumat (27/1/2023).
Berdasarkan data setelmen sepanjang tahun berjalan atau sampai dengan Kamis (26/1/2023), tercatat nonresiden beli neto Rp48,08 triliun di pasar SBN dan jual neto Rp6,83 triliun di pasar saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel