Epidemiolog UI: Mobil Listrik Belum Bantu Kurangi Emisi Karbon

Bisnis.com,29 Jan 2023, 00:30 WIB
Penulis: Newswire
Ilustrasi pengguna sedang mengisi baterai mobil listrik./ Dok. Freepik.

Bisnis.com, JAKARTA – Penggunaan mobil listrik di jalan dipandang belum sepenuhnya mengurangi emisi karbon. Hal ini karena pengisian daya mobil masih menggunakan listrik yang bersumber dari energi kotor.

Pakar epidemiologi pencemaran udara dan surveilans kesehatan lingkungan Universitas Indonesia (UI) Budi Haryanto sarana pengisian baterai untuk mobil listrik saat ini masih diambil dari pembangkit listrik yang menggunakan bahan bakar solar.

Sehingga, secara umum penggunaan mobil listrik belum sepenuhnya membantu mengurangi emisi karbon, meskipun berhasil dalam mengurangi polusi udara di jalan raya.

"Kalau mobil listrik secara umum tidak (mengurangi emisi karbon), tapi kalau mengurangi polusi kendaraan di jalan iya. Dengan banyaknya kendaraan listrik maka polutan sumber polusi udara di jalan raya berkurang," ungkap Budi seperti dilansir Antara, Sabtu (28/1/2023).

Dia melanjutkan, penggunaan panel surya untuk menghasilkan energi bagi pengisian daya baterai mobil listrik akan sangat membantu pengurangan emisi karbon.

"Misi energi bersih itu yang harus di dorong, menggunakan energi matahari, geothermal, dan gas. Kalau itu digunakan untuk menyediakan listrik, bagus," ucapnya.

Maka solusi yang bisa diterapkan adalah, bagi masyarakat yang sudah memiliki mobil listrik lebih baik jika menggunakan tenaga surya untuk sarana pengisian baterainya.

Saat ini masih banyak yang berkontribusi besar menghasilkan emisi karbon, seperti kendaraan bermotor bermesin konvensional, pabrik dan turbin-turbin industri.

"Di rumahnya yang punya kendaraan listrik maka perlu punya solar cell itu jadi bagus. PLN juga bergeser bikin solar cell yang banyak jangan bakar solar lagi," ucap pengajar dan guru besar di Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UI ini.

Tanggal 28 Januari diperingati sebagai Hari Pengurangan Emisi Karbon Internasional. Dari peringatan ini diharapkan masyarakat menyadari bahaya dari emisi karbon.

Pembatasan penggunaan listrik di rumah dan efisiensi pemakaian kendaraan bermotor, kata Budi, dapat membantu menurunkan emisi karbon.

Budi menegaskan bahwa sosialisasi mengenai praktik-praktik pengurangan emisi karbon ini penting agar masyarakat sadar dan mencontoh kebiasaan baik demi menerapkan gaya hidup ramah lingkungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini