Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Cetral Asia Tbk. (BBCA) menargetkan PT Bank BCA Digital akan meraih laba pada tahun 2023 sejalan dengan jumlah nasabah yang terus bertumbuh.
Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja menjelaskan bahwa hingga 2022, Blu by BCA telah memiliki sebanyak 1,1 juta nasabah.
"Jadi kami dalam tahap pembelajaran dan bank digital kita sudah memiliki rekening sebanyak 1,1 juta nasabah dan saya pikir itu sudah cukup sekali sebagai base bank digital," pungkasnya dalam paparan kinerja BCA tahun 2022, dikutip Minggu (29/1/2023).
Dalam rangka mewujudkan target pertumbuhan laba tersebut, Jahja menjelaskan bahwa pihaknya akan melancarkan sejumlah strategi, diantranya dengan memberikan sejumlah promo agar nasabah teraktivasi dapat rutin bertransaksi melalui platform Blu by BCA.
"Karena kalau buka rekening tapi tidak ada transaksi dan tidak ada dana ya itu bukan yang dikehendaki. Jadi, kalau sudah buka rekening lalu aktivitasnya apa? Lalu dari aktivitas itu menyebabkan ada dana pengendapan itu yang bermanfaat," tutur Jahja.
Dia menambahkan, adapun mekanisme bank digital mendapatkan profit adalah dengan melebarkan ekspansi kredit. Karenannya, pengendapan dana nasabah menjadi tujuan utama yang akan dikejar perseroan agar dapat profit pada tahun ini.
"Yang penting adalah 1,1 juta nasabah ini beraktivitas yang mana aktivitasnya bukan hanya sebulan atau setahun sekali tapi betul-betul menjadi rutin transaksi yang nantinya ini akan menjadi tugas bagi bank bca untuk mengaktivasi nasabah itu menlakukan transaksi hingga nantinya akna sangat bermanfaat ke depan," tambah Jahja.
Untuk diketahui, jumlah penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) BCA Digital dilaporkan telah mencapai Rp6,85 triliun dengan portofolio kredit Rp3,24 triliun.
Adapun saat ditanyai mengenai kemungkinan BCA Digital menggelar IPO, Jahja menyatakan bahwa hal tersebut baru akan terelasisasikan apabila anak perusahaanya tersebut telah mencatatkan kinerja yang maksimal.
"Untuk IPO masih long way to go ya, karena bagi kita harus ada suatu track record yang betul-betul sudah mantap baru kalau memang itu sudah layak untuk IPO kita lakukan IPO. Kalau tidak ya tidak perlu IPO dulu yang penting itu harus berkembang dulu," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel