Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BBRI mengimbau masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan seiring dengan maraknya modus pembobolan rekening melalui undangan pernikahan digital.
Sebelumnya, Direktur Jaringan dan Layanan BRI Andrijanto meminta masyarakat untuk lebih cermat mengenali berbagai modus kejahatan perbankan.
"Nasabah agar selalu waspada terhadap berbagai modus tindak kejahatan social engineering. Kerahasian data pribadi dan data transaksi perbankan harus dijaga, tidak hanya oleh pihak bank, namun juga oleh nasabah," jelas Andrijanto dalam keterangan resmi yang dibagikan beberapa waktu lalu, dikutip Senin (30/1/2023).
Sejalan dengan hal tersebut, BRI melalui media sosialnya aktif membagikan kampanye mengenai modus penipuan lewat undangan nikah digital yang umumnya dibagian via aplikasi pesan singkat.
"Aplikasi yang tidak resmi atau bodong ini, membuat pemilik HP dengan sadar memberikan persetujuan untuk mengizinkan aplikasi tersebut mengakses SMS. Disinilah kejahatan terjadi, karena kode OTP perbankan dikirim melalui SMS," jelas manajemen BRI melalui akun resmi media sosial @Bankbri_id.
Oleh karena itu, BRI meminta nasabahnya untup mencermati setiap pesan yang diterima dan tidak mudah meng-klik fail yang dikirimkan oleh orang yang tidak dikenal.
Modus-modus pembobolan rekening:
- Mengirimkan link penggantian kartu ATM untuk mencuri data pribadi
- Mengirimkan undangan pernikahan digital palsu
- Mengatasnamakan perusahaan listrik dengan modus pembayaran tagihan
- Mengirimkan pengumuman bantuan subsidi upah BPJS
Antisipasi pembobolan rekening:
1. Abaikan pesan yang berisi link atau fail dalam bentuk APK (android package kit) atau dokumen dari sumber yang tidak terpercaya
2. Cek kebenaran informasi yang diterima dan jangan langsung klik pesan dari nomor yang tidak dikenal
3. Jangan pernah mengisi data-data rahasia apapun pada website atau mengunduh fail dari sumber yang mencurigakan
4. Jika menerima pesan yang mencurigakan, segera laporkan ke Bank atau contact BRI di nomor 14017 / 1500017 atau Whatsapp melalui 0812-12-14017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel