Buwas Ungkap Alasan Jokowi Tak Undang Mentan di Ratas Soal Beras

Bisnis.com,31 Jan 2023, 17:49 WIB
Penulis: Surya Dua Artha Simanjuntak
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso memberikan penjelasan kepada awak media, usai rapat dengar pendapat dengan Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat di Jakarta, Rabu (15/5/2019)./Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso alias Buwas mengungkap alasan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak undang Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam Rapat Terbatas (ratas) di Istana Merdeka pada Selasa (31/1/2023).

Dalam ratas terkait dengan operasi pasar dan stok pangan menjelang Hari Raya itu, Buwas diminta hadir oleh Jokowi. Menurut Buwas, ketidakhadiran SYL karena ratas itu hanya berkaitan dengan pendistribusian beras.

"Ini kan operasi yang dimaksud Pak presidennya tadi, ini bagaimana melaksanakan operasi pasar. Operasi pasar kan stabilisasinya ada di kemendag nih. Bulog pelaksananya. Badan Pangan Nasional yang pegang regulasinya itu. Ya itu aja mungkin. Jadi jangan kemana-mana pikirannya," ujar Buwas saat dijumpai di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (31/1/2023).

Sementara itu, seorang mentan tugasnya hanya terkait produksi beras. Oleh sebab itu, Buwas menilai wajar jika Jokowi tak mengundang SYL dalam ratas itu.

"Karena mentan kan produksinya, yang itu tadi kan yang diutamakan presiden kan pendistribusiannya. Ya kita bertiga yang tanggung jawab pendistribusiannya ini [yang diundang]," ungkap mantan Kabareskrim Polri itu.

Dia mengakui bahwa isu terkait reshuffle atau perombakan kabinet makin marak belakangan ini. SYL jadi salah satu menteri yang diisukan akan kena reshuffle. Ketidakhadiran SYL dalam ratas semakin menguatkan isu tersebut.

Meski begitu, Buwas tak mau mengomentari terkait isu itu. Menurutnya, dalam ratas itu Jokowi tak pernah ada menyinggung soal reshuffle apalagi nama-nama menteri pengganti SYL.

"Enggak ada [sebut nama calon menteri]. Ya [yang ada] nama-nama beras," candanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Edi Suwiknyo
Terkini