Bisnis.com, JAKARTA — Sebelum berubah haluan ke bisnis minyak, gas dan pertambangan, Grup Bakrie terlebih dahulu menjual aset-aset tambangnya, termasuk Arutmin Indonesia pada 1997.
Seperti diketahui, bersama dengan Kaltim Prima Coal (KPC), Arutmin berada di jajaran atas penambang batu bara terbesar Indonesia hingga saat ini. Keduanya bagai anak emas PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) yang rutin menyetor pertumbuhan cuan dari tambang batu bara.
Kilas balik ke 26 tahun lalu, awal 1997 menandai pelepasan aset-aset tambang milik Bakrie. Ketika itu, induk usaha Grup Bakrie, PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR) mengantongi 20 persen saham Arutmin Indonesia yang sebelumnya dibeli dari BHP Billiton.