Bisnis.com, JAKARTA – Turbulensi permintaan ponsel pintar alias smartphone yang terendus sejak tahun lalu rawan berulang. Pengamat mulai menyetel alarm waspada untuk produsen dan distributor, tak terkecuali emiten pedagang gadget di dalam negeri.
Dalam laporannya baru-baru ini, firma riset Garter memperkirakan penjualan smartphone global pada 2023 akan mengalami kotraksi sekitar 4 persen. Tepatnya dari 1,4 miliar unit pada 2022 menjadi 1,34 miliar unit saja di tahun Kelinci Air.
Fenomena adanya penurunan penjualan unit sebenarnya bukan hal baru. Toh, secara tren jangka menengah, penjualan tahun lalu pun sudah menurun drastis tinimbang perkiraan 1,9 miliar unit yang tercapai pada 2015.