Kota Bukittinggi Inflasi Tertinggi di Sumatra

Bisnis.com,01 Feb 2023, 15:28 WIB
Penulis: Muhammad Noli Hendra
Lanskap Bukittinggi Sumatra Barat./Indonesia Travel

Bisnis.com, PADANG — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi tahunan (year on year/yoy) gabungan dari Kota Padang dan Bukittinggi di Sumatra Barat sebesar 6,81 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 115,23.

Kepala BPS Sumbar Herum Fajarwati menjelaskan untuk inflasi tahunan di Kota Padang sebesar 6,76 persen dengan IHK sebesar 115,22 dan Kota Bukittinggi sebesar 7,17 persen dengan IHK sebesar 115,31.

Sementara untuk inflasi y-to-d Januari 2023 di Kota Padang tercatat sebesar 0,45 persen, dan inflasi y-to-d Januari 2023 di Kota Bukittinggi tercatat sebesar 0,39 persen. "Jadi secara tahunan, Kota Bukittinggi ini inflasi tertinggi di Pulau Sumatra," katanya, Rabu (1/2/2023).

Diketahuinya Bukittinggi sebagai daerah inflasi tertinggi di Pulau Sumatra, dari 24 kota IHK di Pulau Sumatra pada Januari 2023, semua kota mengalami inflasi yoy.

Inflasi yoy tertinggi terjadi di Kota Bukittinggi sebesar 7,17 persen dan terendah di Tembilahan sebesar 3,95 persen. "Kota Padang menduduki urutan ketiga dan Kota Bukittinggi menduduki urutan pertama dari 24 kota yang mengalami inflasi secara (yoy) di Sumatra," ujarnya.

Herum menjelaskan melihat pada perkembangan IHK secara agregat, inflasi yoy gabungan dua kota sebesar 6,81 persen dengan IHK sebesar 115,23.

Sementara itu, inflasi mtm dan ytd Januari 2023 Kota Padang sebesar 0,45 persen dan Kota Bukittinggi sebesar 0,39 persen. Secara agregat, inflasi mtm dan ytd gabungan dua kota di Sumbar sebesar 0,44 persen.

Melihat pada kelompok pengeluaran, inflasi yoy gabungan dua kota di Sumbar terjadi karena adanya kenaikan IHK pada sepuluh kelompok pengeluaran.

Mulai dari kelompok transportasi sebesar 14,61 persen, kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 9,24 persen. Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 6,51 persen.

Selanjutnya kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 6,09 persen. Kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 5,66 persen. Kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 3,12 persen, serta kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 2,84 persen.

Untuk kelompok pendidikan sebesar 2,33 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,08 persen. Serta kelompok kesehatan sebesar 1,69 persen. Sementara itu, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami deflasi sebesar 0,52 persen.

Selain itu, ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga dan memberikan andil dominan terhadap inflasi yoy gabungan dua kota di Sumbar Januari 2023, di antaranya bensin, cabai merah, beras, angkutan udara, rokok kretek filter, telur ayam ras, rokok kretek, sabun detergen bubuk/cair, bahan bakar rumah tangga, rokok putih, dan beberapa komoditas lainnya.

Sementara itu, komoditas yang mengalami penurunan harga dan memberikan andil dominan terhadap inflasi yoy gabungan dua kota di Sumbar Januari 2023 yakni daging ayam ras, minyak goreng, laptop/notebook, televisi berwarna, bawang putih, udang asin, dan beberapa komoditas lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini