Bisnis.com, JAKARTA – Pasokan bijih nikel di pasar global berpeluang kian mengetat. Hal ini tak lepas dari rencana Filipina yang akan menerapkan kebijakan pengenaan bea keluar untuk produk nikel.
Seperti dilaporkan oleh Bloomberg, Rabu (1/2/2023), rencana kebijakan itu dilakukan oleh Filipina lantaran ingin ikut serta dan menyesuaikan diri dengan gelombang industri baru dari sektor kendaraan listrik.
Menteri Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Filipina Antonia Yulo Loyzaga melaporkan, rencana pengenaan bea keluar diambil untuk mendorong investasi di pabrik pengolahan nikel di dalam negeri. Strategi untuk mendorong aktivitas proses penghiliran tersebut, sejatinya telah dilakukan terlebih dahulu oleh Indonesia.