Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank OCBC NISP Tbk. tengah melayangkan gugatan terhadap sejumlah pihak, beberapa di antaranya pemilik PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) Susilo Wonowidjojo, Hari Mahardhika Usaha dan PT Surya Multi Flora. Dalam sejarahnya, OCBC NISP merupakan Bank tertua keempat di Indonesia yang didirikan pada 4 April 1941 di Bandung dengan nama NV Nederlandsch Indische Spaar En Deposito Bank.
Bank OCBC NISP didirikan oleh almarhum Karmaka Surjaudaja (Kwee Tjie Hoei). Kisahnya pernah diangkat dalam film biopic berjudul Love & Faith yang dirilis pada 2015 lalu. Rio Dewanto berperan sebagai Karmaka, berduet dengan Laura Basuki yang berperan sebagai istri Karmaka, Lim Kwee Ing di film yang disutradarai oleh Benny Setiawan ini.
Film ini banyak memotret kisah cinta antara Karmaka dan Ing serta dinamika dalam menyehatkan Bank di era 1960-an.
Love & Faith berkisah tentang Karmaka, yang lahir di China dan kemudian hijrah ke Indonesia pada usia 10 bulan. Dia dibawa ibunya (Irina Chiu Yen Tan) untuk menyusul ayahnya, Kwee Tjie Kui (Ferry Salim), yang lebih dulu tinggal di Bandung.
Masa kecil Karmaka dilalui dengan kesulitan ekonomi. Saat lulus SMA Karmaka bahkan harus mengalah dengan adiknya Kwee Tjie Ong (Dion Wiyoko). Dia merelakan untuk tidak kuliah dan merelakan Tjie Ong untuk mengenyam pendidikan di jurusan kedokteran
Karmaka pun memilih bekerja banting tulang sebagai guru honorer. Di sekolah tersebut dia bertemu dengan Ing. Keduanya pun jatuh cinta, namun percintaan mereka berjarak karena Ing ternyata merupakan anak seorang pemilik bank. Meski demikian, cinta mereka berlabuh dan Karmaka menikahi Ing pada 1959.
Ketika masa peralihan kekuasaan Orde Lama ke Orde Baru, Lim Khe Tjie dicegah tak bisa kembali ke Indonesia dan tertahan di Hong Kong. Di sisi lain, bisnis bank mengalami kesulitan besar di ambang pailit. Berbekal pengetahuan secara otodidak dari buku-buku peninggalan mertuanya, Karmaka berhasil membenahi bank yang nyaris bangkrut itu.
Dalam perjuangan membangun bisnis yang ditinggalkan sang mertua, Karmaka mengalami tiga kali percobaan pembunuhan.
Dalam film tersebut diceritakan aksi heroik Karmaka berhasil mendepak jajaran direksi bank yang korup.
Salah satu adegan di film Love & Faith (2015)
Namun kesulitan belum usai. Pada 1965 terjadi kekacauan politik, ekonomi, dan keamanan. Pemerintah harus mengambil kebijakan sanering, yaitu menurunkan nilai uang Rp1.000 menjadi Rp1. Masyarakat panik, terutama mereka yang menabung uangnya di bank.
Terdapat adegan menyentuh saat Karmaka tampak putus asa dan diberi nasihat oleh dokter pribadi (almarhum Henky Solaiman), "Tragedi terbesar manusia adalah ketika seseorang itu mati harapan. Harapan adalah bahan bakar dalam hidup."
Pada akhirnya Karmaka sukses menunaikan amanah sang mertua dalam membangun imperium bank. Saat ini, Bank OCBC NISP memiliki asset lebih dari Rp100 triliun. Karmaka kini telah tutup usia. Dia meninggal dunia pada 2020 lalu di usianya yang menginjak 85 tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel