China Vs AS Makin Tegang, Ingatkan Komitmen Bali

Bisnis.com,06 Feb 2023, 21:17 WIB
Penulis: Nancy Junita
Balon mata-mata China yang dicurigai melayang ke laut setelah ditembak jatuh di lepas pantai di Pantai Surfside, Carolina Selatan, Amerika Serikat (AS) pada 4 Februari 2023. REUTERS/Randall Hill

Bisnis.com, JAKARTA – Hubungan Amerika Serikat (AS) dan China makin tegang pasca-penembakan balon udara yang diduga mata-mata China di wilayah AS. Tindakan itu menjadi pukulan bagi rencana menstabilkan hubungan kedua negara usai pertemuan Joe Biden dan Xi Jinping di Bali saat KTT G20.

Melansir TASS, Senin (6/2/2023), pernyataan di situs agen diplomatik negara itu menyatakan bahwa Wakil Menteri Luar Negeri China, Xie Feng pada Minggu (5/2/2023) telah memberi peringatan kepada Kedutaan Besar AS.

"Pada tanggal 5 Februari, Wakil Menteri Luar Negeri China Xie Feng membuat peringatan serius kepada orang yang bertanggung jawab, Kedutaan Besar AS di pihak AS yang menggunakan senjata untuk menyerang pesawat sipil China," katanya.

Penyataan itu juga menekankan bahwa otoritas China memantau situasi yang sedang berlangsung dengan hati-hati, dan akan dengan tegas membela hak hukum dan kepentingan perusahaan nasional.

“Dengan tindakan seperti itu, AS memberikan pukulan telak terhadap upaya yang ditujukan untuk menstabilkan hubungan China-AS setelah pertemuan di Bali (para pemimpin kedua negara tahun lalu),” lanjutnya, seperti dilansir dari TASS, Senin (6/2/2023).

Selain itu, menurut pernyataan tersebut, Beijing berhak mengambil semua tindakan pencegahan yang diperlukan.

Spekulasi

Melansir Reuters, Associate Professor Ilmu Politik di Universitas Singapura, Ja Ian Chong, mengatakan potongan informasi penting yang hilang mengenai klaim China tentang asal usul balon telah menyebabkan spekulasi lebih lanjut antara kedua negara adidaya di tengah meningkatnya ketegangan.

Balon yang disaksikan oleh publik AS melalui media sosial juga akan berdampak pada tindakan yang diambil oleh otoritas, serta sikap mereka terhadap China pada masa depan, tambahnya.

Beijing pada Senin (6/2/2023) mendesak Washington untuk menahan diri ketika militer AS mencari sisa-sisa dari apa yang diyakininya sebagai balon pengintai China yang ditembak jatuh di atas Atlantik, tetapi menurut China adalah pesawat sipil yang secara tidak sengaja tersesat.

Pada Sabtu (4/2/2023) di atas Samudra Atlantik di lepas pantai Carolina, militer AS menjatuhkan balon udara China yang terbang ke wilayah udara AS sebelumnya.

Militer AS juga melakukan operasi untuk memulihkan puing-puing dari balon udara China yang ditembak jatuh di wilayah udara AS itu.

Adapun, Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping bertemu pada KTT G20 di Bali Indonesia, November 2022. Ketika itu, kedua presiden berencana menstabilkan hubungan kedua negara yang tegang sejak era Presiden Donald Trump hingga Biden. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini