Bisnis.com, JAKARTA — Margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) perbankan di Indonesia disorot oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena dinilai terlalu tinggi. Nyatanya, penikmat marjin bunga itu adalah bank digital.
Presiden Jokowi menilai posisi NIM perbankan nasional masih terlalu tinggi, yakni mencapai 4,4 persen sepanjang 2022. "Sebelum masuk ke sini tadi saya tanya ke pak ketua [Otoritas Jasa Keuangan/OJK], NIM nya berapa sih? Di jawab oleh Pak Mahendra sebesar 4,4 persen. Tinggi banget, ini mungkin tertinggi di dunia," pungkas Jokowi saat menyampaikan pidato pembukanya dalam acara pertemuan tahunan industri jasa keuangan (PTIJK) 2023 pada Senin (6/2/2023).
Sebelumnya, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) juga sempat menyebutkan bahwa margin bunga bersih atau NIM perbankan di Indonesia berada pada posisi aman, bahkan masuk jajaran tertinggi di dunia.