Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Victoria International Tbk. (BVIC) memberikan penjelasan terkait rencana penggunaan dana hasil penerbitan obligasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI).
Direktur Utama BVIC Achmad Friscantono menjelaskan dana hasil penerbitan obligasi seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja penyaluran kredit.
"Dana modal kerja akan sepenuhnya digunakan untuk penyaluran kredit yang akan menjadi outstanding selama jangka waktu Obligasi yang akan diterbitkan," jelas manajemen BVIC dalam keterangan tertulisnya, Selasa (7/2/2023).
Adapun, perseroan menjelaskan bahwa dana tersebut diperkirakan akan digunakan sepenuhnya dalam jangka waktu 6 bulan setelah obligasi diterbitkan.
Untuk diketahui sebelumnya, BVIC menerbitkan negotiable certificate of deposit (NCD) pada 1 September 2022 lalu. Nilai NCD BVIC tahun 2022 ini sebesar Rp220 miliar yang dibagi ke dalam dua seri.
NCD Bank Victoria tahun 2022 seri A tenor sembilan bulan jatuh tempo pada 1 Juni 2023 sebesar Rp60 miliar dengan tingkat diskonto 6 persen.
Kemudian seri kedua yakni NCD Bank Victoria 2022 seri B dengan tenor 12 bulan yang akan jatuh tempo pada 30 Agustus 2023 sebesar Rp160 miliar dengan tingkat diskonto sebesar 6,5 persen.
Saat ditanyai mengenai rencana penerbitan sukuk perseroan memberikan keterangan bahwa, "Sesuai dengan rencana bisnis bank, perseroan belum memiliki rencana penerbitan sukuk," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel