Penjualan Eceran Naik, Saham-Saham Konsumer Dapat Katalis Positif

Bisnis.com,09 Feb 2023, 15:00 WIB
Penulis: Iim Fathimah Timorria
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu kantor perusahaan sekuritas di Jakarta, Kamis (12/1/2023). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA — Saham-saham di sektor ritel konsumer berpeluang menikmati keuntungan di tengah tren penjualan eceran yang meningkat. Terlebih dengan katalis mobilitas yang meningkat menjelang Ramadan.

Teranyar, Bank Indonesia (BI) memperkirakan kinerja penjualan eceran meningkat pada Januari 2023 dengan Indeks Penjualan Riil (IPR) diramal mencapai 213,2 atau tumbuh 1,7 persen secara tahunan.

Berdasarkan Survei Penjualan Eceran yang dirilis bank sentral, Kamis (9/2/2023), peningkatan tersebut didorong oleh pertumbuhan kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang meningkat dari bulan sebelumnya. Bank sentral mencatat penjualan eceran pada Desember 2022 tumbuh dengan IPR meningkat 0,7 persen year on year (YoY). Pertumbuhan ini lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yang tumbuh 1,3 persen yoy.

Penjualan eceran pada Desember didorong oleh kelompok peralatan informasi dan komunikasi serta barang budaya dan rekreasi. Adapun kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya serta suku cadang dan aksesori mengalami perbaikan meski masih berada dalam fase kontraksi.

Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya mengatakan prospek positif pada sektor ritel konsumer berlanjut seiring dengan dihapusnya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Dia memperkirakan penjualan akan melanjutkan kenaikan memasuki kuartal II/2023 yang bertepatan dengan Ramadan dan Lebaran.

“Mobilitas masyarakat akan makin tinggi saat momen hari raya dengan pencabutan PPKM. Selama ini mudik terbatas karena hal tersebut, tetapi sekarang tidak. Saat mobilitas tinggi konsumsi juga tentu akan naik,” paparnya, Kamis (9/2/2023).

Cheril juga mencatat bahwa kenaikan harga cenderung bisa diantisipasi pemerintah. Hal ini setidaknya pada kebijakan pembatasan sementara ekspor minyak sawit untuk meredam kenaikan harga di pasar. “Perkembangan ini akan berdampak positif ke emiten konsumer. Beberapa yang menjadi rekomendasi adalah MYOR dengan target harga Rp2.800, UNVR Rp5.500, dan RALS Rp800,” katanya.

Sementara itu, Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Fajar Dwi Alfian mengemukakan emiten ritel dan barang konsumer memiliki prospek positif karena ditopang oleh fundamental ekonomi domestik yang kuat. Di sisi lain, saham-saham sektor ini acap kali bergerak positif menjelang Ramadan.

“Saham-saham sektor ritel memang akan mendapat sentimen positif menjelang bulan puasa dan Lebaran. Selain itu, kinerja keuangan emiten terkait juga biasanya meningkat pada kuartal yang bertepatan dengan perayaan hari besar,” kata Fajar.

Dia mencatat bahwa RALS dan MAPI emiten ritel yang secara historis paling diuntungkan dengan perkembangan pasar menjelang puasa. Sementara itu untuk emiten konsumer, ICBP, INDF, dan MYOR akan berada di jalur perbaikan margin karena biaya bahan baku yang lebih landai.

Di bursa saham, indeks sektor konsumer non-cyclical terpantau menguat 0,39 persen ke 765,90 sampai pukul 14.25 WIB, Kamis (9/2/2023). Kenaikan tertinggi didominasi oleh saham rokok seperti GGRM sebesar 6,92 persen, WIIM naik 5,39 persen, dan HMSP naik 4,29 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Pandu Gumilar
Terkini