Bisnis.com, JAKARTA – Emiten perusahaan pembiayaan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (ADMF) atau Adira Finance optimistis dapat menorehkan kinerja positif pada pembiayaan syariah dengan target pertumbuhan yang dibidik sebesar 15 persen – 20 persen pada 2023.
Niko Kurniawan Direktur Penjualan Pelayanan dan Distribusi Adira Finance mengatakan target pertumbuhan pembiayaan syariah tersebut sejalan dengan kinerja perusahaan sepanjang 2022 yang membukukan pertumbuhan pembiayaan syariah mencapai 20 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
“Target pembiayaan syariah di 2023, kami optimis karena pertumbuhan ekonomi yang tumbuh dengan baik, maka kita akan tumbuh antara 15 persen – 20 persen di tahun ini untuk pembiayaan syariah,” kata Niko dalam Media Update Adira Finance di Jakarta, Jumat (10/2/2023).
Niko menyampaikan bahwa pada tahun lalu, pembiayaan baru di segmen syariah mengalami pertumbuhan sebesar 20 persen menjadi Rp6,6 triliun. Pertumbuhan tersebut sejalan dengan langkah strategis yang dilakukan Adira Finance dengan terus memberikan penyaluran pembiayaan produk syariah secara agresif serta peningkatan jaringan usaha syariah.
“Pembiayaan syariah tahun 2021 tumbuh 20 persen [secara tahunan] menjadi Rp6,6 triliun. Salah satu penyebabnya karena didorong dari daerah yang memang sudah wajib harus 100 persen syariah, yaitu di Aceh dan banyak lembaga pembiayaan yang mundur di Aceh, sehingga kami menerima cukup banyak benefit dan kami dapat tumbuh,” jelasnya.
Lebih lanjut, Niko menjelaskan emiten bersandi saham ADMF itu juga membuka kantor cabang syariah sebanyak 1 – 2 kantor pada periode 2022. Selain itu, Adira Finance tidak hanya memberikan pembiayaan saja, melainkan juga menjalin kerja sama dengan berbagai organisasi untuk meningkatkan literasi keuangan syariah di Indonesia.
“Karena kita harus menyadari bahwa Indonesia ini penduduk Muslim terbanyak di seluruh dunia, tapi pembiayaan syariah kita kalah dengan Malaysia yang menjadi the biggest,” katanya.
Oleh sebab itu, lanjut Niko, Adira Finance terus meningkatkan literasi keuangan syariah dengan cara bekerja sama dengan berbagai lembaga, sehingga masyarakat semakin melek dengan pembiayaan syariah.
Sejalan dengan target perusahaan yang membidik pertumbuhan pembiayaan hingga 20 persen, Niko menyampaikan Adira Finance juga telah menyiapkan beragam produk, baik produk konvensional maupun produk berbasis syariah.
Secara konsolidasi, Adira Finance membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp1,6 triliun pada kuartal IV/2022. Perolehan laba tersebut tumbuh 32,3 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari tahun sebelumnya yang bernilai Rp1,21 triliun.
Presiden Direktur Adira Finance I Dewa Made Susila menyampaikan bahwa pertumbuhan laba perusahaan disebabkan penurunan pada biaya bunga dan biaya kredit di sepanjang 2022.
“Beban bunga tercatat turun sebesar 34 persen menjadi Rp729 miliar dampak adanya penurunan pada jumlah pinjaman dan biaya pendanaan,” kata Made dalam Media Update Adira Finance
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel