Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) mencatatkan laba bersih sebanyak Rp1,78 triliun pada 2022. Angka tersebut tumbuh lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yakni Rp1,46 triliun per 31 Desember 2021.
“Kinerja keuangan yang tumbuh berkesinambungan memberikan laba bersih setelah pajak (NPAT) terbaik sepanjang sejarah Bank mencapai Rp 1,78 triliun,” kata Direktur Keuangan BTPN Syariah Fachmy Achmad dalam keterangannya, Sabtu (11/2/2023).
Fachmy melaporkan Total Asset BTPN Syariah mencapai Rp21,2 triliun pada 2022. Selain itu, pembiayaan mencapai Rp11,5 triliun. Angka tersebut tumbuh 10 persen year-on-year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu 10,4 triliun.
“Pertumbuhan pembiayaan ini disertai dengan kualitas pembiayaan yang tetap sehat tercermin dari Non Performing Financing (NPF) di bawah ketentuan regulator. Bank juga tercatat masih memiliki rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) yang kuat di level 53 persen jauh di atas ketentuan dan rata-rata industri bank syariah,” kata Fachmy.
Adapun, dana pihak ketiga (DPK) dijaga di level yang efisien pada Rp12,0 triliun. Fachmy mengatakan kinerja positif yang dicatatkan BTPN Syariah tidak lepas dari dukungan banyak pihak.
Mulai dari #bankirpemberdaya yang menjadi karyawan, nasabah pembiayaan, nasabah pendanaa, pemerintah, dan regulator dengan berbagai kebijakan yang mendukung perbankan, hingga masyarakat yang percaya dengan keberadaan program yang dijalankan BTPN Syariah.
“Insya Allah, di 2023 kita akan bersama-sama terus bergandengan dalam mengembangkan serta menjalankan berbagai inisiatif strategis untuk mewujudkan kesempatan tumbuh dan hidup yang lebih berarti bagi berjuta rakyat Indonesia,” tutup Fachmy.
Pada 2022, BTPN melaporkan telah melakukan serangkaian inovasi untuk mewujudkan aspirasi bank membangun ekositem digital syariah khusus untuk segmen pra dan cukup sejahtera.
Pertama, akses keuangan untuk modal kerja produktif (access to finance) untuk membantu Nasabah atau Mitra Tepat yang merupakan perpanjangan tangan Bank. Terkini, akses untuk modal kerja mulai dapat diperoleh dengan proses digital.
Kedua, inovasi untuk memperluas akses pengetahuan (access to knowledge). Bank merancang Tepat Daya Platform, aplikasi berbasis digital yang terintegrasi dengan program pemberdayaan demi meningkatkan kapasitas nasabah sekaligus membuka kesempatan bagi seluruh masyarakat untuk terlibat aktif dalam memberdayakan nasabah inklusi BTPN Syariah.
Ketiga, inovasi dalam memperluas akses persediaan (access to supply) melalui aplikasi Warung Tepat. Nasabah inklusi yang sudah melek teknologi, dapat dengan mudah mendapatkan akses pada pasokan barang kebutuhan sehari-hari ditempat aktifitas tanpa harus meninggalkan usaha untuk melakukan perjalanan ke sumber kebutuhan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel