Heboh Balon Mata-mata China Ternyata Buatan Barat, AS Dituduh Jadi Biang Kerok

Bisnis.com,13 Feb 2023, 09:57 WIB
Penulis: Hesti Puji Lestari
Balon mata-mata China yang dicurigai melayang ke laut setelah ditembak jatuh di lepas pantai di Pantai Surfside, Carolina Selatan, Amerika Serikat (AS) pada 4 Februari 2023. REUTERS/Randall Hill

Bisnis.com, SOLO - Kabar baru datang dari balon mata-mata China yang sempat bikin geger AS dan dunia internasional beberapa waktu belakangan.

Ternyata beberapa komponen di dalam balon yang disebut AS sebagai mata-mata China tersebut memiliki label dengan bahasa Inggris alias dibuat di Barat.

Dilansir dari Bloomberg, pejabat administrasi Joe Biden telah berbicara kepada anggota Kongres secara pribadi di Capitol Hill tentang balon yang memiliki komponen buatan Barat dengan tulisan berbahasa Inggris di atasnya.

Beberapa orang menolak memberi tahu Bloomberg komponen balon mana yang dibuat di Barat.

Bahkan saat ditanya apakah komponen tersebut dibuat oleh Amerika Serikat, Bloomberg tidak mendapatkan jawaban pasti tentang hal tersebut alias semuanya masih rahasia.

Ya, Senator Dan Sullivan dan Josh Hawley sempat bertanya apakah perusahaan AS terlibat dalam pembuatan bagian-bagian balon, tetapi mereka tidak memberikan jawaban pasti.

Josh Hawley mengaku sangat khawatir jika nantinya ditemukan fakta jika perusahaan AS ikut membantu memasok komponen balon mata-mata tersebut ke China.

Sementara itu, seorang juru bicara Departemen Luar Negeri mengatakan kepada Insider bahwa produsen komponen tersebut memiliki hubungan langsung dengan militer China.

"Kami yakin bahwa produsen balon memiliki hubungan langsung dengan militer China dan merupakan vendor yang disetujui Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), menurut informasi yang diterbitkan dalam portal pengadaan resmi untuk PLA," katanya.

Di sisi lain, China masih bersikeras jika balon tersebut hanyalah balon cuaca yang gagal fungsi dan terbang ke langit AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hesti Puji Lestari
Terkini