Kurs Dolar di BCA, BRI, Bank Mandiri, dan BNI Saat Rupiah Tergelincir pada Awal Pekan (13/2)

Bisnis.com,13 Feb 2023, 10:53 WIB
Penulis: Fahmi Ahmad Burhan
Pegawai merapikan uang Rupiah di kantor cabang BNI, Jakarta. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Mata uang rupiah tergelincir pada pembukaan perdagangan awal pekan, Senin (13/2/2023) ke posisi Rp15.198 per dolar AS, sementara itu indeks dolar terpantau menguat 0,11 persen ke posisi US$103,58 dipicu kekhawatiran naiknya inflasi Amerika Serikat. 

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka melemah 0,42 persen atau 64 poin ke posisi Rp15.198 dihadapan dolar AS. Beberapa mata uang Asia Pasifik juga terpantau bergerak bervariasi. 

Dolar Singapura terpantau melemah 0,09 persen, Dolar Taiwan melemah sebesar 0,43 persen, Won Korea melemah 0,78 persen, Peso Philipinan melemah 0,38 persen. Kemudian Yuan China melemah 0,17 persen, Ringgit Malaysia melemah 0,50 persen dan Bath Thailand melemah 0,10 persen.

Hanya Rupee India yang terpantau menguat tipis sebesar 0,01 persen di hadapan dolar AS.

Sebelumnya, Analis Sinarmas Futures Ariston Tjendra memproyeksikan rupiah akan bergerak melemah ke arah Rp15.150 dengan potensi support berada di kisaran Rp15.080 per dolar AS pada awal pekan. 

Menurutnya kekhawatiran pasar terhadap kenaikan suku bunga acuan oleh bank sentral AS atau Federal Reserve masih terlihat di pasar keuangan. Adapun dolar AS masih menunjukkan penguatan terhadap nilai tukar mata uang utama lainnya.

Sementara itu, Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan dala riset harian investor mencerna komentar dari sejumlah pejabat Federal Reserve, sementara data inflasi konsumen yang penting akan muncul minggu depan. 

Investor akan mengamati dengan cermat data inflasi harga konsumen pada hari Selasa untuk petunjuk tambahan tentang prospek kebijakan. Penetapan harga pasar mengantisipasi tingkat dana Fed yang memuncak tepat di atas 5,1 persen pada bulan Juli kemudian turun pada akhir tahun menjadi 4,8 persen.

Lantas, bagaimana kurs dolar AS di BCA, BRI, Bank Mandiri, dan BNI hari ini, Senin (13/2/2023)?

Kurs Jual Beli Dolar AS di BCA Hari Ini

PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) pada pukul 09.36 WIB menetapkan harga beli dolar AS sebesar Rp15.212 dan harga jual sebesar Rp15.232 berdasarkan e-rate.

Lalu, berdasarkan bank notes, BCA pada pukul 08.13 WIB menetapkan harga beli sebesar Rp15.019 per dolar AS dan harga jual sebesar Rp15.319 per dolar AS.

Kurs                Beli (Rp)   Jual (Rp)

TT Counter    15.050      15.350

E Rate             15.212      15.232

Bank Notes    15.019      15.319

Kurs Jual Beli Dolar AS di BRI Hari Ini

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menetapkan harga beli dan harga jual dolar AS pada pukul 09.35 WIB masing-masing sebesar Rp15.210 dan Rp15.230 untuk e-rate.

Kemudian BRI menetapkan harga beli TT counter sebesar Rp15.130 per dolar AS dan harga jual sebesar Rp15.330 per dolar AS.

Kurs                 Beli (Rp)   Jual (Rp)

TT Counter     15.130     15.330

E Rate              15.210     15.230

Kurs Jual Beli Dolar AS di Bank Mandiri Hari Ini

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) pada pukul 09.01 WIB menetapkan harga beli dolar AS sebesar Rp15.160 dan harga jual sebesar Rp15.180 berdasarkan e-rate.

Lalu, Bank Mandiri menetapkan bank notes dengan harga beli sebesar Rp15.000 per dolar AS, sedangkan harga jual sebesar Rp15.350 per dolar AS.

Kurs                  Beli (Rp)   Jual (Rp)

TT Counter      15.000     15.350

E Rate               15.160     15.180

Bank Notes      15.000     15.350

Kurs Jual Beli Dolar AS di BNI Hari Ini

Adapun, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) menetapkan harga beli dan jual dolar AS untuk e-rate pada pukul 09.30 WIB masing-masing sebesar Rp15.207 dan Rp15.227

Untuk bank notes BNI pada 09.35 WIB menetapkan harga beli dolar AS sebesar Rp15.040 per dolar AS dan harga jual sebesar Rp15.390 per dolar AS.

Kurs                 Beli (Rp)   Jual (Rp)

TT Counter     15.040     15.390

E Rate              15.207     15.227

Bank Notes     15.040     15.390

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini