Avkindo Dorong Pemerintah Riset Soal Tembakau Alternatif

Bisnis.com,14 Feb 2023, 17:20 WIB
Penulis: Rio Sandy Pradana
Vape/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Konsumen Vape Indonesia (Akvindo) mendorong Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk melakukan riset terkait dengan risiko ilmiah produk tembakau alternatif.

Ketua Akvindo Paido Siahaan mengatakan selama ini belum ada penelitian menyeluruh yang dilakukan pemerintah terhadap rokok elektrik, produk tembakau yang dipanaskan, maupun kantong nikotin.

Dia menuturkan produk tembakau alternatif telah terbukti berdasarkan kajian ilmiah memiliki profil risiko yang lebih rendah. Dengan keunggulan tersebut, produk ini menjadi solusi alternatif bagi perokok dewasa yang kesulitan untuk berhenti merokok.

"Fakta ini ditemukan oleh riset-riset lembaga pemerintah berbagai negara, tapi Indonesia belum meneliti," ujarnya, Selasa (14/2/2023).

Dia menambahkan kajian ilmiah terhadap produk tembakau alternatif baru dilakukan di level perguruan tinggi. Pemerintah melalui BRIN diharapkan dapat melakukan kajian ilmiah.

Avkindo siap berkolaborasi untuk mendukung kajian ilmiah yang dilakukan pemerintah dapat menjadi sumber informasi yang komprehensif bagi masyarakat luas, khususnya para perokok dewasa.

Menurutnya, sampai saat ini masih berkembang informasi yang keliru mengenai produk tembakau alternatif. Minimnya informasi dari kajian ilmiah dapat menghalangi perokok dewasa untuk beralih ke produk tembakau yang lebih rendah risiko.

Di kesempatan berbeda, Ketua Aliansi Vaper Indonesia (AVI) Johan Sumantri, juga mendukung adanya riset yang dilakukan pemerintah. Tujuannya agar konsumen mengetahui secara menyeluruh manfaat hingga dampak dari konsumsi produk tembakau alternatif.

“Tidak hanya penting bagi konsumen, riset juga penting untuk masyarakat secara umum, terutama perokok dewasa yang ingin mencoba berhenti merokok,” katanya.

Menanggapi hal ini, Kepala Pusat Riset Hortikultura dan Perkebunan BRIN, Dwinita Wikan Utami mengatakan, kajian ilmiah terkait produk tembakau alternatif masih sedikit.

“Kita perlu meningkatkan kajian atau riset karena masalah tembakau itu penting,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini