Bisnis.com, JAKARTA — Sesuai proyeksi konsensus analis, emiten farmasi dan jamu PT Industri Jamu Sido Muncul Tbk. (SIDO) membukukan penurunan kinerja sepanjang tahun lalu. Namun, dengan koreksi yang lebih lambat dibandingkan proyeksi, sejumlah investor korporasi bergeliat mentransaksikan saham SIDO.
Rapor ternyar SIDO menunjukkan penurunan laba bersih 13,38 persen secara year-on-year (yoy) menjadi Rp1,1 triliun dibandingkan dengan Rp1,26 triliun pada 2021. Turunnya laba tidak lepas dari koreksi penjualan sebesar 3,86 persen yoy dari Rp4,02 triliun pada 2021 menjadi Rp3,87 triliun pada 2022.
Realisasi tersebut melampaui proyeksi analis dalam konsensus Bloomberg, meski tetap mencatatkan koreksi. Konsensus memproyeksi sepanjang tahun lalu SIDO mengantongi pendapatan Rp3,78 triliun atau turun 5,93 persen. Adapun proyeksi laba bersih 2022 berada di posisi Rp1,05 triliun, atau turun 16,65 persen.