BEI: 50 Perusahaan Proses untuk IPO sampai Februari 2023

Bisnis.com,14 Feb 2023, 12:04 WIB
Penulis: Mutiara Nabila
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan ada 50 perusahaan yang tengah mengantre melakukan proses IPO untuk tercatat di bursa, jumlah itu sejalan dengan target BEI tahun ini.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan sampai dengan Februari 2023 sudah ada 50 perusahaan dalam proses mendaftar sebagai perusahaan tercatat, kemudian 33 mengantre di pipeline, dan 17 sudah resmi melantai di bursa.

"Jarang di awal tahun ada 17 listing dan pipeline di 33, dan 50 yang sudah ada di proses yang siap untuk tercatat, hanya sampai dengan Februari, kita punya 10 bulan lagi, semoga stabil," kata Nyoman dalam acara Economy Outlook 2023, Selasa (14/2/2023).

Dari sisi sektor usaha, perusahaan yang akan tercatat memberi sinyal bahwa semua sektor masih bertumbuh. Ada sekitar 13 sektor di BEI dari berbagai sektor yang terpantau bertumbuh.

"Beberapa yang merepresentasikan sektoral dari perusahaan tercatat terbaru ada dari sektor teknologi, energi juga mulai menggeliat, transportasi dan logistik, dan healthcare. Itu yang bertumbuh selain sektor yang lain," kata Nyoman.

Adapun, BEI menargetkan untuk mencatat 70 instrumen pasar modal tahun ini, naik dari tahun sebelumnha 67 instrumen.

"Di 2023 dari sisi pipeline sudah menunjukkan kondisi tercapainya target yang lebih tinggi. Listing sebelumnya 67 jadi 70. Kemudian Strcutured Warrant kami ada instrumen baru yang kita harapkan bisa menggairahkan pasar dan investor, pencapaian 2022 investor mencapai 10,23 juta, di 2023 jadi 14 juta atau meningkat 35 persen," katanya dalam Economy Outlook 2023, Selasa (14/2/2028).

Nyoman juga berharap bisa menignkatkan transaksi di pasar di tengah berbagai ancaman makroekonomi, dari sebelumnya hanya Rp14,7 triliun, ditingkatkan menjadi Rp14,75 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ibad Durrohman
Terkini