BSI (BRIS) Punya 54.000 Nasabah Kaya

Bisnis.com,14 Feb 2023, 20:44 WIB
Penulis: Fahmi Ahmad Burhan
Logo PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) di kantor pusat yang berada di Jakarta. /Bloomberg-Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) tahun lalu gencar mengembangkan bisnis wealth management yang dinilai potensial.

Jumlah nasabah prioritas di BSI pun tumbuh 26 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi 54.000 nasabah.

SVP Wealth Management BSI Asri Natanegeri mengatakan jumlah investor surat berharga syariah negara (SBSN) yang ada di BSI juga tumbuh pesat hingga 145 persen menjadi 4.265 investor. Kemudian, dana kelolaan nasabah prioritas di BSI tumbuh 19 persen, menjadi Rp60 triliun.

Asri mengatakan bahwa pertumbuhan pesat bisnis wealth management di BSI menunjukkan bahwa minat industri dan tingkat kesadaran nasabah dalam berinvestasi cukup tinggi.

"Pengelolaan portofolio nasabah syariah bisa dilakukan di tengah kondisi ekonomi tidak menentu," ungkapnya pada Senin (13/2/2023).

Menurutnya, layanan wealth management di BSI menawarkan produk alternatif kepada nasabahnya. Meskipun, jika menilik secara porsi, investasi syariah masih tergolong kecil.

"Pangsa pasar rekasadana syariah ini masih 8 persen. Ini menjadi peluang untuk edukasi lebih gencar lagi ke nasabah, kenalkan produk investasi yang tepat," kata Asri.

BSI sendiri menawarkan sejumlah instrumen investasi syariah kepada nasabah prioritas seperti sukuk, reksadana syariah, produk asuransi.

Kemudian, yang menjadi pembeda dengan instrumen investasi di bank lainnya yakni adanya layanan seperti zakat, infak, sedekah, wakaf (ziswaf), waris, hingga layanan pajak.

"Kami beri pendekatan beda, perencanaan diatur secara syariah. Ini bagi nasabah BSI, punya instrumen sebagai alternatif," ujar Asri.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan nasabah prioritas merupakan segmen individu dengan tiering portfolio nasabah lebih dari Rp500 juta.

Walaupun jumlah rekening segmen wealth tersebut tidak sampai 1 persen dari total rekening dana pihak ketiga (DPK) di bank umum, namun total nominal simpanan menguasai lebih dari 50 persen total nominal simpanan individual.

Ia juga mengatakan bahwa wealth management merupakan salah satu segmen individual di perbankan yang memiliki potensi besar terkait dengan pendapatan fee based income.

"Kami melihat bahwa seiring dengan pertumbuhan populasi high net worth individual [HNWI] di Indonesia, aset finansial HNWI di Indonesia juga mengalami pertumbuhan," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Muhammad Khadafi
Terkini