Pilot Susi Air Disandera, KKB Minta Indonesia Akui Papua Merdeka

Bisnis.com,15 Feb 2023, 13:49 WIB
Penulis: Surya Dua Artha Simanjuntak
Panglima TNI Yudo Margono (kiri), Rabu (8/2/2023), mengungkap bahwa pihaknya sempat melarang penerbangan ke bandara di wilayah Distrik Paro, termasuk Susi Air. JIBI/Bisnis-Lukman Nur Hakim

Bisnis.com, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) TB Hasanuddin menegaskan pemerintah tidak akan menegosiasikan kemerdekaan Papua, meski kelompok kriminal bersenjata (KKB) menyandera pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens.

Hasanuddin mendengar bahwa saat ini Polda Papua sedang melakukan upaya negosiasi dengan kelompok KKB yang menyandera pilot asal Selandia Baru itu. Namun, lanjutnya, pihak KKB ingin agar Papua merdeka.

"Juru bicara negara Papua Merdeka itu mengatakan kami akan menegosiasikannya dengan kemerdekaan, dan sikap kami NKRI harga mati. Jadi tidak bisa menegosiasikan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk kepentingan segelintir orang," ujar Hasanuddin di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (15/2/2023).

Dia menyatakan kelompok KKB dari Organisasi Papua Merdeka (OPM) memang punya kepentingan separatisme. Oleh sebab itu, pemerintah melalui TNI coba terus menangkapi mereka.

Dari laporan yang disampaikan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono ke Komisi I DPR, Hasanuddin mengatakan saat ini situasi di Papua memang masih rawan. TNI dan Komisi I DPR pun sepakat perlu ada landasan hukum yang lebih kuat terkait penanganan keamanan di Papua.

"Kesimpulan rapat Komisi I dengan panglima TNI dan jajaran kemarin, perlu yang namanya landasan hukum lebih kuat lagi untuk Tentara Nasional Indonesia melakukan tindakan tindakan yang secara terarah dan terukur, begitu," jelasnya.

Belakangan, foto dan video beredar di media sosial yang menampakkan pria yang diklaim sebagai pilot Susi Air yang sempat hilang beberapa waktu lalu, Capt Philip Mark Mehrtens.

Dalam video yang viral, KKB terdengar mengancam militer Indonesia dan Capt Philip Mark Mehrtens.

Menurut salah satu anggota KKB tersebut, penangkapan Capt Philip didasari pada keputusan Indonesia yang tidak pernah mengakui adanya Papua Merdeka.

Ia menyebut mata pemerintah Indonesia harus terbuka untuk Papua. Ia mengancam tidak akan melepaskan Capt Philip kecuali tuntutan mereka dipenuhi.

"Hanya kami lepas dengan Papua Merdeka. Kalau tidak, pilot sama-sama mati," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Edi Suwiknyo
Terkini