Ini Penyebab Kenapa Target Operasional TPPAS Nambo Meleset

Bisnis.com,15 Feb 2023, 16:25 WIB
Penulis: Wisnu Wage Pamungkas
Ilustrasi. Foto udara tempat pengolahan sampah Landfill Mining dan RDF (Refuse Derived Fuel) Plant di TPST Bantargebang, Bekasi./Antara

Bisnis.com, BANDUNG--Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat angkat bicara soal berlarutnya rencana operasional TPPAS Nambo, Bogor.

Kepala DLH Jabar Prima Mayaningtyas mengatakan saat ini operator Nambo yakni PT Jabar Bersih Lestari (JBL) baru menuntaskan RUPS dan memutuskan direktur baru.

"Kemarin habis RUPS pergantian direktur. Direkturnya sudah pengalaman di Kota Bandung, proses sekarang sebenarnya sudah konstruksi di lapangan," katanya, Rabu (15/2/2023).

Pihaknya berharap setelah urusan konsolidasi ini tuntas pada Mei 2023 mendatang bisa menggelar demonstration plant terlebih dahulu di Nambo.

"Kita bulan Mei berharap bisa demo plant terlebih dahulu, sekitar 50 ton per hari sampah, untuk bisa kita operasionalkan sebelum kita mengembangkan sebanyak 2.300 ton sampah per hari," tuturnya.

Sejalan dengan itu, pihaknya juga bersama JBL tengah membenahi urusan administrasi agar tidak mengganggu proses konstruksi.

"Yang kemarin ada kasus kontraktornya belum terbayarkan, alhamdulillah sudah terbayarkan karena ada penyertaan modal daerah dari pemprov Rp60 miliar," ujarnya.

Prima mengakui masalah keuangan mengganggu proses konstruksi yang sudah berjalan sehingga target operasional tahun ini meleset.

"Nanti kita akan umumkan kembali kalau sudah ada kesiapannya, tidak langsung 2.300 ton tapi diawali 50 ton sampah yang bisa dikelola di nambo dahulu, hasilnya RDF  Itu meng-cover Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok sama Tanggerang Selatan," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ajijah
Terkini