BSI (BRIS) Salurkan Kredit Sindikasi US$955 Miliar, Ada Jalan Tol Nih!

Bisnis.com,15 Feb 2023, 16:16 WIB
Penulis: Fahmi Ahmad Burhan
Direktur Utama BSI Hery Gunardi dan Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo dalam acara Global Islamic Finance Summit (GIFS) pada Rabu (15/2/2023) di Jakarta. / Bisnis Indonesia - Fahmi Ahmad Burhan

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Syariah Indonesia Tbk. atau BSI (BRIS) tercatat telah menyalurkan kredit sindikasi sebesar US$955 miliar sepanjang 2022. Tahun ini, perseroan optimis dapat menggenjot penyaluran kredit sindikasi perseroan, termasuk pembiayaan sektor jalan tol. 

Executive Vice President Corporate Finance & Solution BSI, Indra Kampono mengatakan bahwa kredit sindikasi yang telah disalurkan oleh BSI pada 2022 menyasar sejumlah sektor.

"Paling banyak ke sindikasi infrastuktur, utamanya jalan tol. Terdapat sekitar 14 proyek jalan tol yang telah dibiayai," katanya dalam acara Global Islamic Finance Summit (GIFS) pada Rabu (15/2/2023).

Untuk sejumlah proyek jalan tol, BSI pada tahun lalu memimpin kredit sindikasi syariah senilai Rp1,34 triliun dalam proyek kerja sama Jalan Tol Semarang – Demak. Total investasi tersebut tercatat mencapai Rp5,44 triliun.

BSI juga berpartisipasi dalam Proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Jalan Tol Serang-Panimbang yang total investasinya mencapai Rp8,5 triliun.

Selain itu, di proyek infrastruktur lainnya BSI memimpin pembiayaan sindikasi kepada PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel sebesar Rp2,5 Triliun.

MTEL akan menggunakan dana tersebut untuk mendukung pembangunan infrastruktur dan percepatan digitalisasi nasional melalui akuisisi serta pembangunan menara. Tujuannya adalah pemerataan jaringan dan digitalisasi di Indonesia.

Indra mengatakan bahwa dalam menjalankan sindikasi, BSI masuk ke ekosistemnya. Dengan begitu, BSI bisa menjaring berbagai peluang pembiayaan korporasi yang lebih luas.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan bahwa tahun ini BSI masih akan gencar menyalurkan pembiayaan sindikasi.

"Tahun ini untuk sindikasi kami lihat market-nya. Akan tetapi kami masih optimis juga waspada," katanya.

Menurutnya, perseroan masih jaga-jaga akan terhadap kondisi ekonomi global. Dia memprediksi masih terjadinya tensi geopolitik akibat perang Rusia dan Ukraina, suku bunga acuan yang tinggi.

"Apakah ini masih ada dampaknya atau tidak?" ujar Hery.

Sebagaimana diketahui, bank berkode emiten BRIS ini telah mencatatkan pertumbuhan pembiayaan yang pesat pada 2022, yakni 21,26 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp208 triliun.

Pertumbuhan pesat pembiayaan ini juga membuat aset BSI makin besar. Pada 2022, BSI mencatatkan jumlah aset Rp306 triliun, naik 15 persen yoy.

BSI juga telau mengumumkan raihan laba Rp4,26 triliun pada 2022, tumbuh 42,3 persen yoy dibandingkan perolehan laba pada 2021 yang mencapai Rp3,02 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Feni Freycinetia Fitriani
Terkini