Bisnis.com, JAKARTA – Kesenjangan atau gap pembiayaan berkelanjutan semakin membengkak. Benarkah perbankan syariah mampu mengambil peran tersebut untuk mengikis ruang kesenjangan pembiayaan berkelanjutan atau sustainable financing?
Berdasarkan data dari United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD), pembiayaan untuk pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) membutuhkan investasi tahunan sebesar US$5 triliun hingga US$7 triliun.
Di negara berkembang, telah terjadi gap investasi pembangunan berkelanjutan itu sebesar US$2,5 triliun per tahunnya. Kemudian pasca Covid-19, gap investasi pembangunan berkelanjutan semakin menebal menjadi US$4 triliun per tahun.