PLTU di Cirebon Harus Pensiun Dini

Bisnis.com,20 Feb 2023, 13:18 WIB
Penulis: Hakim Baihaqi
Ilustrasi/pln.co.id

Bisnis.com, CIREBON - Pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cirebon Power Unit 2 secara komersial segera dilakukan. Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) menilai keberadaan PLTU tersebut nantinya memperparah krisis iklim maupun dampak lingkungan dan sosial masyarakat setempat.

Direktur Eksekutif Daerah Walhi Jawa Barat Meiki Paendong mengatakan seharusnya pembangkit tersebut tidak beroperasi lantaran  Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Bandung membatalkan izin lingkungan pembangunan PLTU Tanjung Jati A Kapasitas 2x660 MW. 

Gugatan tersebut sudah dikabulkan pada Kamis (13/10/2022). Pembatalan tersebut pun meliputi semua fasilitas penunjang PLTU yang berada di Desa Pengarengan, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon.

Menurut Meiki, keputusan tersebut harus mendorong negara untuk memperhatikan perlindungan lingkungan hidup dan dampak perubahan iklim.

"Pemerintah harus mencegah perubahan iklim terutama akibat dari pembangunan PLTU. Pensiun dini PLTU harus segera dilakukan dan pelarangan pembangunan PLTU secara menyeluruh tanpa kecuali," kata Meiki kepada melalui keterangan tertulis, Senin (20/2/2023). 

"Dalam gambaran besar, ancaman perubahan iklim dapat berkurang, lingkungan dapat pulih dari perubahan iklim, sehingga anak dan cucu kita tetap menikmati lingkungan di masa mendatang,” sambungnya.

Keputusan tersebut harusnya menyadarkan pemerintah agar tidak lagi membangun PLTU dan energi fosil lainnya di Jawa Barat.

Selain itu, pemerintah pun harus segera menutup PLTU yang sudah beroperasi demi keselamatan, keadilan iklim, lingkungan, rakyat, dan keberlanjutan layanan alam.

"Saatnya Pemerintah beralih ke energi bersih terbarukan yang ramah lingkungan dan rendah karbon,” tegas Meiki.

Sebelumnya, Wakil Direktur Utama Cirebon Power Joseph Pangalila meyakini keberadaan PLTU unit II Cirebon Power mampu memenuhi kebutuhan listrik nasional. Saat ini, pembangunan sudah masuk ke dalam tahap akhir.

Menurut Joseph, sejak awal 2022 hingga 2023, pihaknya sudah melalui beberapa tahapan penting dalam proses pembangunan pembangkit unit II, seperti initial firing dan sinkronisasi unit.

"Kuarter dua tahun ini kami optimis bisa menyelesaikan tahapan penting selanjutnya termasuk Performance test," kata Joseph.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ajijah
Terkini