Harga Minyak Dunia Fluktuatif, Didorong Sikap Hawkish The Fed

Bisnis.com,20 Feb 2023, 09:18 WIB
Penulis: Feni Freycinetia Fitriani
Tempat penyimpanan minyak di Pelabuhan Richmond in Richmond, California/ Bloomberg - David Paul Morris

Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak dunia fluktuatif setelah penurunan mingguan karena investor menimbang sinyal hawkish dari Federal Reserve (The Fed) terhadap meningkatnya ketegangan geopolitik di dunia.

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) bertahan di level US$76 per barel di Asia, setelah ditutup turun lebih dari 4 persen lebih rendah dibandingkan minggu lalu.

WTI untuk pengiriman Maret, yang berakhir pada hari Selasa (21/2/2023, merosot 0,1 persen menjadi US$76,3 per barel pada pukul 9:54 pagi waktu Singapura setelah naik sebanyak 0,4 persen dari sebelumnya. Sementara itu, harga minyak Brent untuk penyelesaian April stabil level US$83,05 per barel.

Mulai stabilnya harga minyak terjadi lantaran sinyal hawkish The Fed yang mendukung kembalinya kenaikan suku bunga yang lebih tajam untuk memadamkan inflasi di Amerika Serikat (AS).

Sementara itu, ketegangan AS-China tidak menunjukkan tanda-tanda mereda selama akhir pekan karena masalah seputar dugaan balon mata-mata dan potensi bantuan ke Rusia.

Ketegangan geopolitik lainnya, yaitu Korea Utara menembakkan tiga rudal pada Senin (20/2/2023), menurut Penjaga Pantai Jepang, Sementara itu, Israel menyalahkan Iran atas serangan baru-baru ini terhadap sebuah kapal tanker minyak di Teluk Persia.

Harga minyak dunia naik turun sepanjang awal 2023 akibat pembukaan kembali China dan kekhawatiran yang terus-menerus atas perlambatan ekonomi global.

Adapun, pemerintahan Joe Biden berencana untuk menjatuhkan sanksi baru terhadap Rusia karena perangnya di Ukraina, yang akan menargetkan sektor energi dan pertahanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Feni Freycinetia Fitriani
Terkini