Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Fama International telah resmi berganti nama menjadi menjadi PT Super Bank Indonesia (Superbank). Bank digital ini pun siap bersaing dengan PT Bank Jago Tbk. (ARTO) hingga PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) tahun ini.
Direktur Utama Superbank Tigor M. Siahaan mengatakan perubahan nama dari Bank Fama menjadi Superbank akan mempertegas komitmen perseroan untuk memperluas akses layanan finansial bagi lebih banyak masyarakat Indonesia. Perubahan nama ini juga menegaskan secara resmi bahwa perseroan telah bertransformasi menjadi bank dengan layanan berbasis digital.
"Kami sangat antusias dengan perubahan nama menjadi Superbank yang merupakan tonggak penting perjalanan kami menjadi bank dengan layanan berbasis digital," katanya dalam keterangan tertulis pada Senin (20/2/2023).
Sementara itu, dalam menjalankan bisnis bank digitalnya itu, Superbank akan mengandalkan ekosistem yang meliputi Grup Emtek, Grab, hingga Singtel.
Berdasarkan struktur pemegang sahamnya, Emtek melalui PT Media Visitama memiliki porsi saham di Superbank sebesar 62,76 persen. Sementara itu, A5-DB-Holdings dan Singtel menggenggam 16,26 persen saham.
Emtek memiliki ekosistem yang luas melalui jaringan media hingga e-commerce, Grab dengan ekosistem ride-hailing, sementara Singtel memiliki jam terbang tinggi di industri telekomunikasi.
"Dengan memanfaatkan berbagai aset data, teknologi, dan jaringan yang kuat dari ekosistem itu, kami percaya kami memiliki pondasi yang kokoh untuk menawarkan sesuatu yang berbeda di pasar," ujar Tigor.
Chief Executive Officer PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) Alvin Sariaatmadja mengatakan bank dengan layanan berbasis digital seperti Superbank ke dalam ekosistem Emtek akan membuat bisnis semakin sustainable. "Kami pun akan turut mengajak seluruh stakeholder bagian dari ekosistem untuk merasakan manfaat dari pelayanan bank ini," katanya.
Chief Operating Officer Grab Alex Hungate mengatakan Grab akan mendukung misi Superbank untuk mendorong inklusi keuangan yang lebih luas bagi seluruh masyarakat Indonesia. "Indonesia memiliki populasi underbanked yang besar, termasuk mitra pengemudi dan mitra merchant di platform kami," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel