Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) akan menggelar rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada 14 Maret 2023 mendatang. Mata acara rapat di antaranya adalah persetujuan penggunaan laba bersih.
Dalam surat pemanggilan RUPST yang ditulis oleh direksi BMRI, agenda tersebut akan diselenggarakan di Auditorium Plaza Mandiri Lt. 3 Plaza Mandiri pukul 14:00 WIB dan akan membahas 8 mata acara.
"Direksi Bank Mandiri berkedudukan di Jakarta Selatan, dengan ini mengundang para Pemegang Saham untuk menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan secara fisik dan elektronik.
Lebih rinci, RUPST tersebut akan membahas persetujuan laporan tahunan dan pengesahan laporan keuangan konsolidasian perseroan. Selanjutnya, perseroan juga akan membahas persetujuan penggunaan laba bersih perseroan untuk tahun buku 2022.
Mata acara ketiga, perseroan juga akan membahas Penetapan remunerasi (gaji/honorarium, fasilitas, dan tunjangan) tahun 2023 dan tantiem tahun buku 2022 bagi direksi dan dewan komisaris perseroan.
Di samping itu, bank juga akan membahas penetapan akuntan publik (AP), persetujuan atas rencana resolusi (resolution plan), persetujuan perubahan anggaran dasar, dan perubahan susunan pengurus perseroan.
Sementara itu, BMRI juga akan menggalang persetujuan pemecahan saham perseroan (stock split) dengan rasio 1:2 atau dari Rp250 per saham menjadi Rp125 per saham.
Sebagaimana diketahui, manajemen BMRI sebelumnya menjelaskan bahwa pihaknya akan menggelar aksi korporasi stock split pada tahun ini. Di mana, untuk saham Seri A Dwiwarna akan tetap dipertahankan 1 saham dan sisanya akan diperhitungkan menambah saham Seri B milik negara.
Manajemen Bank Mandiri menyatakan bahwa pihaknya telah memperhatikan beberapa hal dalam melaksanakan stock split. Pertama, stock split tersebut dilakukan untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham di BEI dengan meningkatkan jumlah unit saham yang beredar.
Kedua, stock split bertujuan sebagai perluasan distribusi kepemilikan saham melalui penyesuaian harga saham sehingga mencapai trading range yang optimal untuk menjangkau berbagai lapisan investor.
Adapun terkait pembagian dividen Bank Mandiri juga merencanakan pembagian dividen tahun ini. Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha mengatakan bahwa sebagai salah satu bank milik BUMN, perseroan terus berkomitmen dalam mendukung rencana pembangunan, antara lain melalui setoran dividen.
"Namun, besaran dividen tentunya akan mempertimbangkan dan memperhatikan kebutuhan likuiditas serta permodalan perseroan dalam mengembangkan bisnis, termasuk untuk memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan oleh regulator," katanya.
Sebagai catatan, pada Maret 2022, Bank Mandiri telah menebar 60 persen dari laba bersih konsolidasi 2021 atau sekitar Rp16,82 triliun sebagai dividen yang dibagikan kepada pemegang saham. Nilai dividen itu setara dengan Rp360,5 per lembar saham.
Dividen Bank Mandiri 2017-2021
Historis Dividen Bank Mandiri | ||
---|---|---|
Tahun buku | Rasio Dividen (persen) | Dividen per Saham (Rp) |
2017 | 45 | 199,02552 |
2018 | 45 | 241,22 |
2019 | 60 | 353,34 |
2020 | 60 | 220 |
2021 | 60 | 360,5 |
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel