Bisnis.com, JAKARTA – Selepas meninggalkan kursi pimpinan PT Indosat Tbk. (ISAT) pada 2017, Alexander Rusli sibuk wara-wiri sebagai angel investor di ekosistem startup Indonesia. Kini dia bersiap mengantar fintech as-a-service DigiAsia Bios melenggang di Wall Street.
DigiAsia bakal melantai di bursa saham Amerika Serikat melalui skema special purpose Acquisition company (SPAC). Januari lalu, DigiAsia telah menandatangani kesepakatan merger dengan perusahaan cangkang StoneBridge Acquisition Corporation.
Jika berjalan mulus, perusahan hasil merger itu akan tercatat di Nasdaq dengan kode saham FAAS pada kuartal II/2023. DigiAsia juga bakal mencatatkan sejarah baru pada ekosistem startup Tanah Air. Belum pernah ada startup lokal yang berhasil menjalin kesepakatan dengan SPAC Amerika Serikat hingga saat ini.