Lama Tinggal Wisatawan di Solo Perlu Ditambah

Bisnis.com,21 Feb 2023, 17:43 WIB
Penulis: Newswire
Pengunjung mengamati dokumentasi foto kepemimpinan Presiden Joko Widodo periode tahun 2014 hingga 2022 pada pameran peringatan Hari Pers Nasional di Monumen Pers Nasional, Solo, Jawa Tengah, Rabu (1/2/2023)./Antara-Maulana Surya.

Bisnis.com, SOLO - Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) mendukung Pemerintah Kota Surakarta menambah lama tinggal wisatawan yang berkunjung ke Solo.

"Lenght of stay (lama tinggal) harapannya bertambah. Kemarin masih di bawah 2, ada 1,6 hari," kata Ketua Asita Surakarta Pri Siswanto usai melakukan audiensi dengan Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka di Solo, Selasa (21/2/2023).

Ia mengatakan saat ini Pemerintah Kota Surakarta juga sudah ada aktivitas malam hari, seperti di kawasan Gatot Subroto dan Ngarsopuro. Menurut dia, keberadaan wisata malam akan menambah daya tarik wisatawan untuk lebih lama tinggal di Solo.

"Aktivitas di dalam kota makin banyak pilihannya, variasinya. Pasti akan meningkatkan lenght of stay yang sudah berjalan," katanya.

Mengenai penambahan paket wisata menyusul banyaknya destinasi wisata baru di Kota Solo, dikatakannya, akan segera disusun.

"Destinasi sekarang ini kan baru, belum semua bisa di-publish (publikasi) karena sedang dalam proses finalisasi. Nanti kira-kira optimalisasi pemaketannya seperti apa," katanya.

Terkait dengan hal itu, pihaknya juga sudah mendiskusikan dengan Gibran.

"Nanti koordinasi bukan hanya lewat pemkot tetapi juga langsung ke destinasi itu sendiri agar lebih optimal," katanya.

Sementara itu, Gibran mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh Asita. Ia mengatakan ke depan akan lebih banyak melibatkan pelaku jasa pariwisata untuk promosi wisata dan pengembangan destinasi wisata.

"Dengan bertambahnya destinasi baru di Solo otomatis harus menggandeng semua pemangku kepentingan untuk mempromosikan," katanya.

Dengan berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah, ia menargetkan lama menginap wisatawan bisa meningkat dari 1,6 hari menjadi 2 hari.

"Kalau ritme kerja seperti kemarin pasti bisa kami raih, perbanyak kegiatan, dibukanya destinasi-destinasi baru," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini