Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara Tbk. (BSMT) atau Bank Sumut memperoleh laba Rp700,71 miliar sepanjang 2022, naik 14,21 persen secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan laba periode sebelumnya Rp613,50 miliar.
Berdasarkan publikasi di Harian Bisnis Indonesia pada Jumat (24/2/2023), capaian laba Bank Sumut didorong oleh penyusutan beban bunga dari Rp1,90 triliun pada 2021 menjadi Rp1,64 triliun pada 2022. Alhasil, pendapatan bunga bersih Bank Sumut naik 11,16 persen yoy menjadi Rp2,49 triliun pada 2022.
Selain itu, pendapatan berbasis komisi atau fee based income Bank Sumut naik 18,66 persen yoy menjadi Rp177,79 miliar pada 2022.
Rasio profitabilitas perseroan pun membaik. Tingkat pengembalian ekuitas (return on equity/ROE) naik 57 basis poin (bps) menjadi 17,24 persen, sedangkan tingkat pengembalian aset (return on asset/ROA) naik 39 bps menjadi 2,39 persen.
Meski begitu, margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) Bank Sumut turun 13 bps menjadi 6,39 persen.
Dari sisi intermediasi, Bank Sumut telah menyalurkan kredit dan pembiayaan Rp27,84 triliun, naik 10,60 persen yoy. Kemudian, aset Bank Sumut pun terdorong 6,84 persen yoy menjadi Rp40,61 triliun pada 2022.
Pertumbuhan kredit Bank Sumut diimbangi dengan penjagaan kualitas. Rasio kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL) gross Bank Sumut turun 47 bps jadi 2,62 persen. Sementara, rasio NPL nett turun 59 bps dan terparkir di level 1,21 persen.
Pada sisi pendanaan, Bank Sumut berhasil memperoleh dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp31,9 triliun, tumbuh tipis 3,03 persen yoy. Pertumbuhan DPK didorong oleh peningkatan dana murah atau current account savings account (CASA) menjadi Rp19,05 triliun atau 59,71 persen terhadap DPK.
Tahun ini Bank Sumut akan menjalankan aksi korporasi yakni melakukan penawaran saham perdana ke publik (initial public offering/IPO). Direktur Keuangan dan Teknologi Informasi Arieta Aryanti mengatakan perseroan optimis terhadap rencana aksi korporasi pada awal tahun ini.
Kinerja keuangan Bank Sumut yang meyakinkan tentu dapat menambah kepercayaan stakeholder terhadap perseroan sehingga Bank Sumut dapat lebih leluasa untuk berekspansi demi meraih target laba Rp800 miliar pada 2023.
Akan tetapi, rencana IPO Bank Sumut harus tertunda karena dinamika pasar. Bank Sumut awalnya menetapkan periode book building atau masa penawaran awal pada 5—18 Januari 2023.
Bank Sumut pun kini mengatur timeline baru untuk jadwal IPO guna mengoptimalkan penawaran umum perdana saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel