Kejar Target PAD Rp2 Triliun, Makassar Fokus di Tiga Sektor

Bisnis.com,25 Feb 2023, 02:59 WIB
Penulis: Nugroho Nafika Kassa
Ilustrasi warga melintasi papan iklan Telkomsel. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, MAKASSAR - Pemerintah Kota Makassar akan memaksimalkan pendapatan dari tiga sektor penting yaitu perparkiran, reklame, dan makan-minum demi memenuhi target Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun ini yang mencapai Rp2 triliun.

Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto mengatakan selama ini baru sekitar 50 persen saja potensi yang telah digali dari tiga sektor ini, semantara jika dioptimalkan dengan berbagai inovasi, ketiganya diyakini akan menghasilkan andil pendapatan yang lebih tinggi.

Dari sektor makan-minum, pihaknya akan membangun sistem pegawasan pajak yang bisa dilakukan oleh masyarakat. Nantinya tiap orang yang makan di rumah makan akan diberikan undian sehingga mau mengambil bill yang telah menyertakan jumlah pajaknya.

"Tiap pembelanjaan Rp10 ribu, bisa dapat satu nomor kupon yang diundi perbulan dan pertahun dengan hadiah menarik, sehingga orang selalu mau ambil bill-nya. Dengan pencetakan bill, kita bisa lebih mengontrol pajak rumah makan," ungkap Danny Pomanto sapaannya, Jumat (24/2/2023).

Di sektor reklame, Pemkot Makassar akan membuat teknik manajemen baru dengan mengukur reklame berdasarkan panjang jalan dan periodikal dengan perhitungan digital. Cara ini diyakini bisa melipatgandakan pendapatan sampai 300 persen.

Sementara untuk perparkiran, seluruh OPD dimintanya harus turun tangan mengawasi supaya pendapatan dari sektor ini bisa sampai Rp1 triliun. Pasalnya selama ini andil PAD perparkiran tidak pernah menyentuh angka Rp500 miliar.

"Saya harap seluruh OPD bantu parkir, karena kalau dihitung-hitung dengan jumlah 1,5 juta kendaraan roda dua dan 400 ribu mobil di Makassar, kontribusinya bisa sampai Rp1 triliun," pungkasnya.

Sementara Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Makassar Firman Hamid Pagarra mengungkapkan jika pihaknya akan segera mengonsep kembali sistem pendapatan secara terpadu, seperti mendigitalisasi tiap potensi pendapatan.

"Digitalisasi akan kita bangun big data atau data bersama, misalnya data mengenai retribusi sampah, hitungan PBB, menjadi satu data," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini