Bisnis.com, JAKARTA — Asuransi Jiwa Bersama atau AJB Bumiputera 1912 mengungkapkan alasan melepas saham PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. (MREI) dalam waktu dekat.
“Alasan utama saham ini sudah tiga atau empat tahun terakhir tidak memberikan dividen pada AJB Bumiputera,” kata Juru Bicara Badan Perwakilan Anggota (BPA) AJB Bumiputera RM Bagus Irawan saat dihubungi Bisnis, Selasa (28/2/2023).
Bagus menambahkan saham MREI yang dimiliki AJB Bumiputera tidak memberikan keuntungan secara finansial dengan kondisi tersebut. Oleh sebab itu, menurut dia lebih baik saham tersebut dilepas.
Bagus sebelumnya mengatakan manajemen tengah memproses terkait persiapan Penyelesain Klaim Tertunda AJB Bumiputera 1912. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) RI juga telah memberikan persetujuan untuk pencairan Dana Jaminan.
Di samping itu, lanjut Bagus, saham Mariem (MREI) yang dimiliki juga akan dilepas oleh AJB Bumiputera 1912. Beberapa aset yang dimiliki yakni Hotel Bumi Surabaya, Tanah TB Simatupang, Joint Venture Gedung Wisma dan Tanah Setiabudi juga akan diproses.
“Beberapa investor yang tertarik sudah melakukan pendekatan untuk berproses pada format jual beli. Semua akan masuk dalam rekening yang terpisah sehingga tim taks force bisa melakukan monitoring agar akuntabilitasnya tetap terjaga,” kata Bagus dalam keterangan resminya, pada Minggu (26/2/2023).
Berdasarkan laporan keuangan MREI yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI), AJB Bumiputera 1912 memiliki 14,84 persen saham MREI sampai dengan 30 September 2022. Persentase tersebut setara dengan 76,816,535 (76,81 juta) saham MREI.
Sementara itu, harga jual MREI sangat bergantung dengan valuasi yang dikeluarkan oleh penilai independen, diajukan oleh task force, dan disetujui oleh RUA.
Meski nilai penjualan resmi belum dikeluarkan, sebagai emiten MREI mengalami naik turun harga. Dalam setahun terakhir, harga saham MREI bergerak dalam rentang Rp2.870 – Rp6.500.
Sementara itu, jika melihat pada harga saham MREI pada penutupan, Senin (27/2/2022) pukul 15.00 WIB, saham Maskapai Reasuransi Indonesia berada di zona merah alias terkontraksi 0,20 persen atau turun 10 poin secara harian dengan harga sebesar Rp4.990 per saham.
Artinya, jika dihitung dengan total kepemilikan saham MREI yang direngkuh AJB Bumiputera 1912, yakni sebesar 76,81 juta saham, maka AJB Bumiputera 1912 dapat mengantongi sekitar Rp383,31 miliar atas penjualan kepemilikan saham di MREI. Tentu nilai penjualan skala korporasi masih dapat naik dan turun berdasarkan valuasinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel