Kinerja Apik, Rasio Dividen CIMB Niaga (BNGA) Diperkirakan Tembus 50 Persen

Bisnis.com,28 Feb 2023, 14:22 WIB
Penulis: Alifian Asmaaysi
Aktivitas di salah satu cabang Bank CIMB Niaga di Jakarta, Rabu (2/11/2022). /Bisnis-Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) mencatatkan laba bersih Rp4,78 triliun pada Desember 2022 atau melonjak 22,56 persen dibandingkan pada periode yang sama di tahun sebelumnya Rp3,9 triliun.

Bersamaan dengan pertumbuhan laba tersebut, tingkat pengembalian ekuitas (return on equity/ROE) perseroan juga tercatat kembali tumbuh dobel digit menjadi 11,4 persen pada Desember 2022.

Capaian tersebut menjadi yang pertama dalam kurun waktu 8 tahun belakangan, mengingat sejak 2014 ROE perseroan tercatat selalu berdiri single digit.

Untuk diketahui sebelumnya, ROE dapat dijadikan indikator bagi para investor untuk melihat seberapa besar keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan. Dengan kata lain, semakin tinggi nilai ROE semakin baik juga kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba bersih.

Melansir Company Analysis Mirae Asset, sejalan dengan hal tersebut, rasio pembayaran dividen BNGA diperkirakan mencapai 50 persen dari pendapatan tahun buku 2022. Alhasil, dividen per saham diperkirakan sebesar Rp101.

"Dengan demikian, dividend yield perseroan sangat menguntungkan yang berada pada kisaran level 8 persen," tulis Hariyanto Wijaya dan Rut Yesika Simak dalam laporannya, dikitip Selasa (28/2/2023).

Di samping itu, Mirae Asset juga memproyeksi bahwa ROE BNGA masih akan terus meningkat menjadi 12,1 persen sepanjang 2023 dan mencapai level 13,4 persen pada 2024 mendatang.

Sejalan dengan penghijauan pada sisi botton line dan rasio profitabilitas perseroan, saham BNGA masuk ke dalam rekomendasi Mirae Asset dengan target price selama 12 bulan sebesar Rp1.515 yang menyiratkan potensi kenaikan sebesar 22,2 persen.

"Target Price (TP) kami diturunkan menggunakan Model Pertumbuhan Gordon (GGM), yang menyiratkan P/B sepanjang 2022 sebesar 0,8x (+0,1 SD dari rata-rata P/B ke depan 10 tahun)," pungkas Mirae Asset.

Sebagai catatan, Bank CIMB Niaga sendiri baru akan memutuskan secara resmi besaran dividen tahun buku 2022 dalam agenda rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada April 2023 mendatang.

Sebelumnya, dari sisi aset BNGA juga mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 9,4 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) atau mencapai Rp199 trillium sepanjang 2022 yang utamanya didorong oleh pertumbuhan bisnis pada segmen korporasi.

Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan menuturkan, pertumbuhan yang dicetak perseroan tidak terlepas dari kepercayaan dan dukungan berkelanjutan dari para stakeholders.

"Di tengah pemulihan dan kebangkitan ekonomi Indonesia dari tantangan global, kami dapat menangkap peluang untuk mendorong pertumbuhan bank," jelasnya dalam keterangan tertulis dikutip Senin (20/1/2023).

Lebih rinci, pertumbuhan jumlah kredit tersebut didorong oleh pertumbuhan pada bisnis corporate banking yang naik 12,1 persen secara tahunan dan consumer banking tumbuh sebesar 11,8 persen yoy.

Sementara itu, kredit pemilikan rumah (KPR) tumbuh 7 persen yoy. Sedangkan kredit pemilikan mobil (KPM) meningkat sebesar 35,3 persen yoy. Capital adequacy ratio (CAR) dan loan to deposit ratio (LDR) perseroan masing-masing tercatat sebesar 22,2 persen dan 85,6 persen hingga 31 Desember 2021.

Lani melanjutkan, adapun pada 2023, pihaknya akan fokus memacu pertumbuhan CASA melalui kapabilitas digital. Sementara secara jangka panjang, penerapan 5 pilar strategi CIMB Niaga termasuk program transformasi digital di seluruh segmen bisnis tetap menjadi prioritas perseroan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini