Bisnis.com, JAKARTA — Kondisi kontraksi membayangi sejumlah sektor manufaktur Indonesia, khususnya terkait kinerja ekspor di tengah perlambatan ekonomi dunia tahun ini.
Secara keseluruhan, manufaktur Indonesia dan Asia Tenggara sebenarnya sedang terpantik sentimen penguatan permintaan domestik dan pembukaan kembali China.
Dalam rilis teranyarnya, S&P Global mencatat Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia berada di posisi 51,2 pada Februari 2023, turun tipis dari Januari sebesar 51,3. Angka itu menunjukkan pertumbuhan tingkat rendah tetapi stabil di pertengahan kuartal pertama tahun ini.