Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank BTPN Tbk. (BTPN) mencatatkan pertumbuhan kredit 8 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) atau mencapai Rp134,59 triliun pada Desember 2022 dari Rp125,15 triliun pada Desember 2021.
Direktur Utama BTPN Henoch Munandar menjelaskan bahwa pada tahun ini penyaluran kredit diharapkan tumbuh dobel digit mencapai 11 persen.
"Kami menargetkan pertumbuhan kredit kami 9 sampai 11 persen dan kami harap bahwa permintaan kredit tahun inickup deras" jelasnya dalam paparan kinerja Bank BTPN, Selasa (28/2/2023).
Henoch melanjutkan, adapun sejumlah segemen yang jadi penopang utama diproyeksi masih akan terjadi pada segmen korporasi. Akan tetapi tahun ini BTPN juga merencanakan pertumbuhan pada semua segemen, termasuk SME, micro, dan digital loan product.
"Dan tentu kami tetap berusaha mempertahankan pangsa pasar Bank BTPN di bisnis pensiun yang menjadi asal muasal Bank BTPN," tambahnya.
Sementara dari sisi kredit, sepanjang 2022 bank tercatat telah menyalurkan kredit mencapai Rp134,59 triliun.
Angka tersebut tumbuh 8 persen secara yoy bila dibandingkan pada tahun sebelumnya sebesar Rp125,15 triliun.
Pertumbuhan kredit tersebut utamanya ditopang oleh segmen korporasi yang tercatat naik 13 persen sepanjang 2022.
Adapun, dari sisi kualitas aset juga bank mencatatkan perbaikan. Rasio kredit macet (non-performing loan/NPL) gross BTPN tercatat menurun 31 basis poin (bps) menjadi 1,32 persen dari 1,63 persen pada Desember 2021.
Adapun, sepanjang 2022 laba bersih perseroan tembus Rp2,18 triliun secara bank only atau tumbuh 20 persen yoy dari posisi sebelumnya sebesar Rp1,81 triliun pada Desember 2021.
Kinerja positif bottom line BTPN juga tercermin dari rasio profitabilias perusahaan. Tingkat pengembalian aset (return on asset/ROA) tercatat naik 21 bps menjadi 1,52 persen dan tingkat pengembalian ekuitas (return on equity/ROE) naik 82 bps menjadi 7,63 persen sepanjang 2023.Di samping itu, apabila dilihat dari sisi efisiensi, rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) juga berhasil ditekan sebesar 106 bps menjadi 80,02 persen pada Desember 2022 dari 81,08 pada Desember 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel