BI Tawarkan Bunga Deposito DHE Eksportir 5,2 Persen, Lebih Tinggi dari Singapura

Bisnis.com,02 Mar 2023, 17:23 WIB
Penulis: Maria Elena
Ekspor - freepik

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) menawarkan tingkat imbal hasil Term Deposit Valuta Asing Devisa Hasil Ekspor (TD Valas DHE) pada kisaran 4,54 persen hingga 5,2 persen.

Pada Kamis (2/3/2023), BI resmi meluncurkan TD Valas DHE untuk menampung DHE oleh eksportir SDA yang ditempatkan di BI melalui bank yang ditunjuk (appointed bank).

Penempatan DHE yang lebih lama di dalam negeri ini diharapkan dapat mempertebal cadangan devisa guna mendukung stabilitas nilai tukar rupiah dan memperkuat perekonomian domestik.

Melalui instrumen TD Valas DHE, BI menawarkan suku bunga valas yang kompetitif bagi eksportir dengan memperhatikan tiering nominal dan tenor dari penempatan DHE.

Bagi perbankan, BI akan memberikan pengecualian dana dari komponen dana pihak ketiga (DPK) untuk perhitungan giro wajib minimum (GWM) dan rasio intermediasi makroprudensial (RIM).

Selain itu, BI juga akan memberikan agent fee/spread kepada bank dengan memperhatikan tenor TD Valas DHE.

“Kebijakan ini diatur dalam PBI No. 24/18/PBI/2022 tentang Perubahan Kedua atas PBI No. 21/14/PBI/2019 tentang Devisa Hasil Ekspor dan Devisa Pembayaran Impor,” kata Direktur Departemen Komunikasi BI Fadjar Majardi dalam keterangan resmi, Kamis (2/3/2023).

Berdasarkan pengumuman di situs resmi BI, disebutkan bahwa tenor yang ditawarkan TD Valas DHE di antaranya untuk 1 bulan, 3 bulan, dan 6 bulan.

Perinciannya, penempatan DHE dengan nominal antara US$1 juta hingga US$5 juta memiliki tingkat imbal hasil sebesar 4,54 persen untuk tenor 1 bulan, 4,82 persen untuk tenor 3 bulan, dan 5,1 persen untuk tenor 6 bulan.

Penempatan DHE dengan nominal antara US$5 juta hingga US$10 juta ditawarkan tingkat imbal hasil sebesar 4,59 persen untuk tenor 1 bulan, 4,87 persen untuk tenor 3 bulan, dan 5,15 persen untuk tenor 6 bulan.

Selain itu, untuk nominal di atas US$10 juta ditawarkan tingkat imbal hasil sebesar 4,64 persen untuk tenor 1 bulan, 4,92 persen untuk tenor 3 bulan, dan 5,20 persen untuk tenor 6 bulan.

Ekonom Bahana Sekuritas Putera Satria Sambijantoro mengatakan bahwa tingkat imbal hasil yang ditawarkan BI tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditawarkan Singapura pada kisaran 4,12-4,48 persen untuk tenor yang serupa.

Dia menilai, masih terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa instrumen moneter valas BI yang baru akan menjadi game changer untuk membalikkan aliran dolar Amerika Serikat (AS) dalam waktu dekat.

Pasalnya, suku bunga jangka pendek di AS dan Eropa masih dalam tren meningkat dan kemungkinan besar eksportir Indonesia akan tetap wait & see suku bunga stabil.

“Investor akan wait & see hingga memiliki kejelasan yang lebih besar terkait prospek inflasi global dan kebijakan moneter bank sentral utama,” katanya, Kamis (2/3/2023).

Dia menilai, kebijakan TD Valas DHE mungkin akan meningkatkan cadangan devisa BI, di mana bank sentral saat ini memiliki kendali lebih besar atas pendapatan ekspor Indonesia.

Namun demikian, perlu menjadi catatan bahwa suku bunga jangka pendek AS masih sedikit lebih tinggi saat ini, dengan tingkat imbal hasil US Treasury tenor 6 bulan mencapai 5,16 persen, tertinggi dalam lebih dari satu dekade.

Nilai tukar mata uang Singapura juga meningkat baru-baru ini, sebesar 30 basis poin secara tahun berjalan karena penyesuaian kembali ekspektasi suku bunga global, khususnya suku bunga Fed Funds Rate.

“Jika dolar AS diinvestasikan kembali di US Treasury atau rekening bank di luar negeri, instrumen BI ini mungkin berdampak baik pada fundamental dinamika penawaran-permintaan valas di dalam negeri, dengan bank lokal menerima limpahan dolar yang lebih rendah,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Muhammad Khadafi
Terkini