Konten Premium

Diversifikasi ADRO vs TOBA Saat Kilau Batu Bara Memudar

Bisnis.com,03 Mar 2023, 16:15 WIB
Penulis: Ibad Durrohman
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno (dari kiri) bersama dengan Presiden Direktur PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) Garibaldi Thohir dan Pendiri PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) Edwin Soeryadjaya saat acara Saratoga Invesment Summit 2023 di Jakarta, Kamis (26/1/2023). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten-emiten batu bara di Indonesia pernah bersuka cita saat harga emas hitam ini mampu mencapai harga tertinginya atau all time high (ATH) di harga US$463,75 per ton pada Senin 5 September 2022, termasuk Adaro Energy (ADRO) maupun TBS Energi utama (TOBA).

Pada tanggal yang sama, sepanjang tahun berjalan (YTD) saham BUMI meroket 251 persen ke level 197, disusul ADRO melesat 251 persen di level 4.030, ITMG terbang 150 persen ke 42.550 dan PTBA naik hingga 95 persen ke posisi 4.450. Singkatnya, semua berpesta pora.

Namun sebagaimana kita tahu, tak ada pesta yang tak usai. Memasuki awal tahun 2023, seiring dengan terus menurunnya harga batu bara, Pergerakan harga saham emiten batu bara juga mulai terseok-seok dan mulai menjauh dari rekor ATH yang dicapai pada 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  Konten Premium

Anda sedang membaca Konten Premium

Silakan daftar GRATIS atau LOGIN untuk melanjutkan membaca artikel ini.

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Gajah Kusumo
Terkini