Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank JTrust Indonesia Tbk. (BCIC) telah mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk merealisasikan kucuran Rp1 triliun dari JTrust Co. Ltd.
Perusahaan akan menerbitkan saham baru melalui skema Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHETD) atau rights issue.
Jumlah saham yang akan diterbitkan dalam PMHMETD melalui PUT III – 2023 adalah sebanyak-banyaknya 10 miliar Saham Seri C dengan nilai nominal Rp100 per saham. Perusahaan akan menawarkan dengan harga yang akan ditetapkan dan diumumkan kemudian dalam Prospektus PUT III - 2023.
PUT III - 2023 itu dilakukan sehubungan dengan tambahan dana setoran modal dari J Trust Co., Ltd. selaku pemegang saham pengendali (PSP) yang telah dilakukan sebelumnya dalam pemenuhan ketentuan modal inti minimum Rp3 triliun.
Dalam RUPSLB yang sama, pemegang saham BCIC juga menyetujui pengangkatan Masayoshi Kobayashi sebagai wakil direktur utama, efektif sejak diterimanya keputusan persetujuan atas hasil penilaian kemampuan dan kepatutan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Sementara itu untuk tahun 2023, perusahaan telah mempersiapkan langkah strategis untuk menghadapi tahun 2023 yang cukup menantang.
Direktur Utama Jtrust Ritsuo Fukadai menjabarkan perusahaan akan mendorong penyaluran kredit yang prudent dan berkualitas, meningkatkan dana pihak ketiga terutama porsi dana murah, hingga mendukung rencana aksi korporasi menuju penerapan keuangan yang berkelanjutan.
Satu upaya untuk mendukung hal tersebut adalah penambahan anggota direksi perusahaan, yakni Masayoshi Kobayashi sebagai wadirut.
Sebelumnya, Fukadai juga optimistis bahwa suntikan modal akan memacu kinerja perseroan dalam menghadapi ketidakpastian kondisi ekonomi pada tahun depan.
"[Seiring] struktur permodalan semakin kuat, perseroan optimis mampu menghasilkan kinerja yang lebih baik di tahun depan serta mampu menghadapi tantangan dan ketidakpastian ke depannya," katanya.
Adapun hingga kuartal III/2022 Bank JTrust Indonesia telah membalik rugi menjadi laba. Per September 2022, perusahaan mencetak laba Rp85,06 miliar, setelah pada periode sebelumnya rugi Rp337,4 miliar.
Hal itu disokong oleh pendapatan bunga yang tumbuh 61,45 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp1,16 triliun.
Pada periode yang sama aset Bank JTrust Indonesia senilai Rp30,06 triliun, naik 67,28 persen yoy. Kemudian dari sisi penghimpunan daha pihak ketiga (DPK), perusahaan menggalang Rp23,57 triliun, naik 63,61 persen yoy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel