Ekonomi Global dan Sikap The Fed Bayangi Prospek Cadangan Devisa RI

Bisnis.com,07 Mar 2023, 20:55 WIB
Penulis: Maria Elena
Ilustrasi cadangan devisa Indonesia dalam mata uang dolar AS/Dok. Bank Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA – Prospek cadangan devisa Indonesia masih berada dalam bayang-bayang gejolak perekonomian global dan kebijakan bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed). Posisi cadangan devisa Indonesia pada Februari 2023 tercatat meningkat menjadi sebesar US$140,3 miliar, dari bulan sebelumnya US$139,4 miliar.

Peningkatan posisi cadangan devisa pada periode tersebut terutama dipengaruhi oleh penerimaan pajak serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah

Bank Indonesia menilai posisi cadangan devisa ini mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan bahwa perkembangan posisi cadangan devisa pada Februari 2023 terefleksi dari kepemilikan investor asing pada SBN yang tercatat turun sebesar US$497,5 juta di pasar obligasi.

Di pasar saham, investor asing tercatat membukukan net buy sebesar US$377,4 juta. Secara total, investor asing membukukan net sell sebesar US$120,1 juta. 

“Di sisi lain, sejalan dengan harga komoditas yang masih relatif tinggi, kinerja ekspor yang tumbuh ikut serta dalam mendorong kenaikan cadangan devisa di Februari 2023,” katanya kepada Bisnis, Selasa (7/3/2023).

Josua menilai cadangan devisa masih berpotensi mengalami penurunan dalam jangka waktu 1-2 bulan ke depan, disebabkan oleh arus modal keluar seiring dengan The Fed yang masih cenderung mempertahankan kebijakan yang hawkish. 

“Dari sisi penerimaan ekspor pun, kontribusinya cenderung berkurang akibat tren penurunan harga batu bara yang mendorong penurunan pendapatan ekspor,” jelasnya.

Dengan perkembangan tersebut, Josua memperkirakan cadangan devisa Indonesia pada Maret akan mencapai kisaran US$139 miliar hingga US$140 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Feni Freycinetia Fitriani
Terkini