Tumbuh 55 Persen Pada 2022, BNI (BBNI) Siap Genjot Lagi Transaksi Ekspor Tahun Ini

Bisnis.com,07 Mar 2023, 01:10 WIB
Penulis: Fahmi Ahmad Burhan
Karyawan melayani nasabah di kantor cabang PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), Jakarta, Jumat (30/12). /Bisnis-Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) mencatatkan pertumbuhan transaksi ekspor 55 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada 2022. Tahun ini, BNI siap menggenjot kembali transaksi ekspornya melalui berbagai strategi.

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan strategi pertama BNI dalam menggenjot transaksi ekspornya tahun ini adalah dengan memanfaatkan program hilirisasi pemerintah.

"Kami ke depan akan fokus ke hilirisasi, karena di sana pertumbuhan ekspornya luar biasa. Misalnya di komoditas nikel itu tumbuh pesat," katanya beberapa waktu lalu.

Kedua, BNI akan fokus mengatasi masalah bea cukai melalui kerja samanya dengan maskapai penerbangan.

Ketiga, BNI memanfaatkan program yang sudah berjalan, yakni BNI Xpora. Program ini memfasilitasi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk mendapatkan dukungan berupa peningkatan kapasitas dan kualitas produksi, edukasi penyusunan laporan keuangan, serta dukungan akses pemasaran produk ke luar negeri melalui business matchmaking dengan buyer di pasar global.

Selain itu, BNI Xpora juga didukung dengan fitur-fitur digital untuk mempermudah UMKM dalam memanfaatkan layanan terintegrasi BNI.

Keempat, memanfaatkan restoran Indonesia di luar negeri dalam menggenjot sektor kuliner. "Banyak restoran Indonesia di luar negeri, tapi bumbu dan rasanya beda. Kita garap industri ini, kita kasih kredit juga, misal bantu standarisasi bumbu, bea cukai dengan airline dimudahkan. Ini bisa menjadi awal baik agar makanan Indonesia semakin dikenal dan meningkatkan ekspor," kata Royke.

BNI sendiri mencatatkan peningkatan transaksi ekspor pada 2022 sebesar 55 persen yoy. Volume perdagangan ekspor di BNI tercatat sebesar Rp66,21 triliun pada 2022.

Melalui BNI Xpora, perseroan telah menyalurkan kredit ekspor Rp26,72 triliun. Kemudian, transaksi remitansi BNI tercatat mencapai US$108 miliar pada 2022. Selain itu, BNI mencatatkan penyaluran kredit oleh kantor cabang luar negerinya sebesar US$1,7 miliar sepanjang 2022.

Akan tetapi, ada sejumlah tantangan yang mesti dihadapi BNI dalam menggenjot transaksi ekspornya tahun ini. "Akan terjadi adjustment karena harga komoditas turun tahun ini," ujar Royke.

Sejumlah komoditas ekspor Indonesia pun mengalami penurunan permintaan. Badan Pusat Statistik (BPS) misalnya memproyeksikan bahwa permintaan akan batu bara Indonesia di pasar global untuk pangsa China dan India berpotensi turun.

Deputi bidang Statistik Produksi BPS M. Habibullah menuturkan hal tersebut akibat kebijakan China yang telah membuka kembali keran batu bara dari Australia. Sementara itu, India tengah memacu produksi batu bara dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan domestik.

“Kedua hal ini berpotensi mengurangi pangsa batu bara dari Indonesia,” tuturnya dalam Konferensi Pers Rilis BPS bulan lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ibad Durrohman
Terkini