Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. atau Bank Jatim (BJTM) berencana membagikan dividen untuk tahun buku 2022 kepada pemegang saham seharga Rp53,08 per lembar saham.
Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman mengatakan rencana tersebut akan diusulkan dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) Bank Jatim yang digelar April 2023. Salah satu mata acara dalam RUPST tersebut memang penetapan dividen kepada pemegang saham.
"Kami usulkan dividen lebih tinggi 1,8 persen daripada nilai dividen tahun lalu, mungkin Rp53,08 per lembar saham. Ini memenuhi kepentingan stakeholder," katanya dalam konferensi pers pada Selasa (7/3/2023) di Jakarta.
Pada tahun lalu, Bank Jatim membagikan dividen kepada pemegang sahamnya sebesar Rp52,11 per lembar saham.
Saat itu, Bank Jatim menetapkan 51,37 persen dari laba bersih tahun 2021 dibagikan sebagai dividen tunai atau setara Rp782,45 miliar. Bank Jatim sendiri menutup tahun 2021 dengan capaian laba bersih Rp1,52 triliun.
Kemudian per 2022, bank berkode emiten BJTM itu meraup laba bersih sebesar Rp1,54 triliun pada 2022, naik hanya 1,31 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Laba Bank Jatim terdorong oleh naiknya pendapatan bunga dari Rp6,58 triliun pada 2021 menjadi Rp6,77 triliun pada 2022. Kemudian, beban bunga menyusut dari Rp1,97 triliun pada 2021 menjadi Rp1,96 triliun pada 2022.
"Kami punya struktur pendapatan dalam lima tahun terakhir didominasi bunga pinjaman," kata Busrul.
Sementara, Bank Jatim mencatatkan penyusutan kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) 10,54 persen yoy menjadi Rp386,51 miliar pada 2022.
Pendapatan berbasis komisi atau fee based income bank berkode emiten BJTM ini naik 25,32 persen yoy menjadi Rp514,87 miliar.
Dari sisi intermediasi, Bank Jatim mencatatkan penyaluran kredit dan pembiayaan Rp46,19 triliun pada 2022, naik 8,07 persen yoy. Aset BJTM pun terdongkrak menjadi Rp103,03 triliun, naik 2,29 persen yoy.
Untuk pendanaan, Bank Jatim mencatatkan penyusutan dana pihak ketiga (DPK) 1,71 persen yoy menjadi Rp81,75 triliun pada 2022. Dana murah atau current account savings account (CASA) BJTM juga turun 1,74 persen yoy menjadi Rp49,97 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel