Bisnis.com, JAKARTA – Setelah melalui periode kemarau basah yang berjalan selama 2 tahun terakhir, perubahan iklim diperkirakan terjadi tahun ini. Beras sebagai komoditas pangan utama nasional, berpeluang mengalami gangguan dari sisi produksi.
Adapun, berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) musim kemarau tahun ini akan datang lebih awal dari tahun-tahun sebelumnya. Selain itu, curah hujan yang turun selama musim kemarau diprediksi akan normal hingga lebih kering dibandingkan biasanya. Puncak musim kemarau 2023 diprediksikan terjadi pada Agustus 2023
"289 ZOM atau sejumlah 41 persen wilayah memasuki musim kemarau maju atau lebih awal dari normalnya. 200 ZOM atau 29 persen wilayah memasuki musim kemarau sama dengan normalnya. Dan, 95 ZOM atau 14 wilayah memasuki musim kemarau mundur atau lebih lambat dari normalnya," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam siaran pers, Senin (6/3/2023).